Kritikus yang juga aktivis 98 Faizal Assegaf menyoroti kedekatan Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto. Menurut Faizal kedekatan keduanya sama sekali tidak bertujuan untuk kebaikan masyarakat. Jokowi dan Prabowo kata dia hanya sedang mencoba melanggengkan kekuasaan mereka.
"Prabowo tunggangi Jokowi, sebaliknya Jokowi berlagak menggembala Prabowo. Pada cerita lain, ibarat dua ekor monyet yang berburu pisang, tapi yang dipanjat pohon kelapa," kata Faizl dalam sebuah cuitan di akun twitternya @faizalassegaf, dilansir Populis.id Rabu (31/05/2023).
"Persekutuan politik Prabowo dan Jokowi tidak ada hubungannya dengan tujuan melayani rakyat. Tapi soal bagi-bagi kue kekuasaan. Dan terbukti semakin kenyang, semakin akur," tambahnya.
Faizal mengatakan dalam politik, Jokowi dan Prabowo sama-sama saling membutuhkan. Jokowi kata ingin mempertahankan kekuasaannya lewat tangan Prabowo, sedangkan Ketua Umum Partai Gerindra itu memanfaatkan Jokowi untuk mengejar tujuannya menjadi Presiden RI selanjutnya.
"Jokowi butuh Prabowo demi melanggengkan kekuasaannya. Sebaliknya Prabowo menguras Jokowi agar impiannya jadi presiden berjalan mulus. Drama politik yang sangat mudah dipahami rakyat,"tuntasnya.
Sebagaimana diketahui hubungan Jokowi dan Prabowo memang semakin lengket belangan ini, gara-gara kedekatan keduanya, Jokowi sampai disebut-sebut bakal mendukung Prabowo pada Pilpres 2024.
Kepala Negara bahkan disebut-sebut bakal mengkhianati Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan lantaran ogah mendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres mendatang.
Disisi lain relawan Projokowi (Projo) mengklaim saat ini Jokowi memang sedang mengupayakan duet Prabowo- Ganjar karena dia memang mendukung dua calon presiden tersebut.
