Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku tak suka karena kebanyakan orang hanya diingat sebagai Presiden RI ke-15 dan masih menjadi satu-satunya kepala negara perempuan dalam sejarah Indonesia.
Megawati mengatakan, dengan sebutan Presiden RI ke-5 orang-orang terkesan telah lupa bahwa dirinya juga sempat menjadi wakil presiden RI. Saat itu dia mendampingi Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Megawati menjadi wakil presiden pada periode tahun 1999–2001.
Baca Juga: Partai Demokrat Akui SBY Sudah Tiga Kali Bertemu Jokowi, Semuanya Dilakukan Malam Hari, Nah Loh
"Kalau sekarang kita kan selalu, seperti saya disebut Presiden ke-5, saya suka protes, loh kenapa, saya ini pernah jadi Wapres juga loh, tapi orang hanya ingatnya saya Presiden kelima," kata Megawati dalam sambutannya saat serah terima pengoperasian Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Karno-369 dilansir Populis.id Jumat (2/6/2023).
Dalam sambutannya itu, Megawati juga mengenang cerita ketika Laksamana Yudo Margono masih menjadi KSAL. Yudo Margono menyampaikan rencana penamaan kapal perang jenis korvet buatan anak sendiri. Kapal kepresidenan itu akan diberi nama KRI Profesor Doktor Insinyur Soekarno.
"Tadinya mau diberi nama Profesor Doktor Insinyur Soekarno. Tapi lalu saya bilang, ini sajalah Pak Yudo, dengan Bung, karena bung itu sangat, sebenarnya panggilan, saya cerita ini di Lemhannas, jadi bung itu rasanya itu apa ya, sama," kata Megawati.
Lebih lanjut Megawati bercerita panjang lebar soal panggilan ‘bung’ untuk Soekarno. Dia menyebut sapaan itu memang paling pas. Terasa sangat menyatu dengan rakyat, tidak ada gap. Kata "Bung" juga lebih mewakili sosok Presiden Pertama RI, Soekarno, sehingga pas jika menjadi nama kapal kepresiden 'KRI Bung Karno-369'
“Kalau bung, artinya ya, terasanya tidak ada gap, makanya saya bilang 'Bung Karno saja' dan karena ini sebuah kapal, imajinasi saya pasti akan ke mana-mana dan menurut saya kan, apa ya, Bung Karno beranjang sana kepada rakyatnya, pikiran saya kan begitu," tukasnya.
KRI Bung Karno-369 diserahterimakan pada 1 Juni 2023. Kapal perang ini menggantikan kapal kepresidenan KRI Barakuda-633 yang sudah beroperasi selama 27 tahun. KRI Bung Karno-369 dibangun oleh produsen pertahanan dalam negeri PT Karimun Anugrah Sejati di Batam.