Aktivis HAM Natalius Pigai tampak sangat kesal dengan pernyataan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang mengaku heran dengan konflik Papua yang tak berkesudahan meski jumlah TNI jauh lebih banyak daripada anggota kelompok kriminal.
Natalius Pigai menilai pernyataan Megawati jeles mencerminkan arogansi, sikapnya sama sekali jauh dari seorang negarawan, bahkan pernyataan Megawati kata Pigai sudah bisa dikategorikan rasisme.
"Bahasa Jawa itu (pernyataan Megawati) mencerminkan rasis, songong, banyak saudaramu yang numpang makan di sana (Papua)," kata Natalius Pigai seraya mengutip sebuah berita media online dengan judul "Soal KKB Papua, Megawati: Hanya Segitu, Dipateni, Matek!" sebagaimana dilansir Jumat (2/6/2024).
Pigai yang pernah duduk sebagai Komisioner Komnas HAM ini lantas balik mempertanyakan kinerja Megawati selama menjadi kepala negara dalam mengatasi persoalan Papua yang sudah berlangsung sejak lama.
"Mantan Presiden bereskan masalah Papua enggak?" tandas Pigai.
Dalam pemberitaan yang dikutip Pigai, Megawati mengaku heran sekaligus kesal dengan penanganan konflik Papua yang menurutnya diatasi dengan serius masalah itu telah lama beres, sebab jumlah prajurit TNI yang dikirim ke sana jauh lebih banyak ketimbang jumlah anggota kriminal itu sendiri.
"Saya kan mikir ini (jumlah KKB) hanya segitu. Lah, kok, dipateni (dibunuh) dal, del, dal, del, matek," kata Megawati