Penceramah kontroversial, Bahar bin Smith sangat kesal dengan ketua Komisi Fatwa MUI Banten KH Imaduddin Utsman al-Bantani yang menyebutnya sebagai habib palsu. Bahar Smith benar-benar tak terima dengan pernyataan tersebut.
Dia lantas menantang Imaduddin agar melakukan hal yang sama kepada sejumlah pemuka agama termasuk Habib Lutfi bin Yahya dan menyebut mereka bukanlah keturunan Nabi Muhammad.
"Nah berani gak si Imad ini bilang Habib Luthfi bin Yahya bukan habib, ana tantang berani gak? Berani gak bilang Syekh Asegaf Solo bukah habib? Karena apa mereka berdua dari jalur sayyidina Ubaidillah bin Ahmad al Muhajir." kata Bahar dikutip Populis.id Senin (5/6/2023).
"Ayo berani gak bilang Habib Zindan bukan habib? Habib Syaukan, Habin Jafaf Al kan Bukan habib? berani gak?" tambahnya.
Sebelumnya KH Imaduddin Utsman al-Bantani, telah menerangkan seputar bantahannya terhadap nasab Bahar Smith keturunan Nabi dalam artikel di laman Nahdlatul Umum dengan judul "Menjawab Bantahan Nasab Bahar Smith".
Dalam tulisan itu disimpulkan, keluarga Habib Ba Alawi yang menjadi akar nasab Bahar bin Smith (Sumaith) tertolak secara ilmiah sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW karena keluarga ini bernisbah kepada Ahmad bin Isa setelah 651 tahun dari wafatnya Sayyid Ahmad bin Isa tanpa sanad. Kitab-kitab yang ditulis terdekat dengan masa Sayyid Ahmad bin Isa tidak mengonfirmasi adanya Alawi dan Ubaidillah sebagai cucu dan anak dari Ahmad bin Isa.
Alawi dan Ubaidillah ditulis sebagai anak dan cucu Ahmad bin Isa dalam kitab-kitab nasab jauh setelah lebih dari 650 tahun. Tentunya aneh jika orang yang tidak ada dikenal sebagai keturunan Ahmad bin Isa lalu kemudian setelah 651 tahun disebut sebagai keturunannya tanpa sanad yang tersambung (muttasil).
Kedudukan riwayat nasab semacam Ba Alawi ini dalam ilmu hadits, menurut Imaduddin, masuk dalam kategori maudlu (palsu). Mashurnya penyebutan Ba Alawi masa kini (tahun 1444 H) sebagai keturunan Nabi tidak bisa dijadikan pegangan kesahihan nasab mereka.