Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut-sebut sempat diberi jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga oleh Presiden Joko Widodo namun hal itu tak terealisasi karena berbagai alasan.
Informasi ini dibongkar oleh salah satu loyalis Jokowi, Rudi Valinka dalam sebuah cuitan di akun twitternya @kurawa sebagaimana dilihat Populis.id Senin (5/6/2023).
Dalam cuitannya itu, Rudi Valinka mengatakan, AHY batal menjadi Menpora lantaran ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak merestui hal itu sebab secara politik jabatan Menpora dinilai tak membawa banyak keuntungan buat AHY dan partai Demokrat.
SBY lantas meminta Jokowi memberikan jabatan Menteri Luar Negeri kepada AHY, namun keinginannya tak dipenuhi kepala negara sebab posisi Menlu Retno Marsudi memang tak bisa diganti dengan orang baru.
"Tahun 2019 AHY memang sering ke Istana, beliau ditawarkan posisi Menpora oleh presiden tetapi AHY menolak karena menginginkan posisi Menlu. Menlu dianggap akan menaikkan pamor Partai tapi ditolak mentah2 oleh Presiden karena Retno saat itu tdk tergantikan," kata Rudi Valinka.
"Moment Jokowi memberikan kesempatan buat AHY utk melepas status 'eks Mayor' dengan magang jadi Menpora tidak disetujui Pepo," tambahnya.
Rudi Valinka melanjutkan, meski permintaan menjadi Menlu ditolak mentah-mentah oleh Jokowi, namun AHY dan ayahnya tak mau menyerah begitu saja. Mereka lalu menyodorkan sebuah proposal ke Jokowi. di mana dalam proposal itu, AHY mengaku percaya diri menjadi Menpora karena menguasai beberapa bahasa asing.
"AHY kasih proposal kalo dia kuasai beberapa bahasa asing serta mampu menjaga hubungan US connection. Cawe2 pepo ke AHY memang offside, hubungan AHY dengan Jokowi dijembatani oleh Gibran..semua berjalan mulus hingga detik2 terakhir penentuan kabinet jadi ambyar oleh keinginan pepo," kata Rudi Valinka.
"Makanya gak heran skr Gibran pindah 'idolakan' Ibas, Karena AHY dianggap Petugas Partai banget," tambahnya memungkasi.
