Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengaku ditawari Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) dari Anies Baswedan.
Namun, Mahfud Md menolak dengan alasan jika dirinya menjadi cawapres pendamping Anies, Koalisi Perubahan akan pecah.
“Saya bilang, ‘jangan saya, nanti malah (koalisi) pecah’,” tuturnya setelah rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023).
Ia menyampaikan hal tersebut, karena dikhawatirkan jika Koalisi Perubahan tak setuju dirinya maju menjadi cawapres Anies, mantan Gubernur DKI Jakarta itu malah gagal maju di Pilpres 2024.
Pasalnya, jika salah satu keluar dari Koalisi Perubahan, maka Anies akan gagal mendapat tiket Pilpres.
“Kalau koalisinya enggak setuju, malah Aniesnya nanti enggak dapat tiket kalau partainya 1 keluar,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mendatangi Mahfud MD ketika melakukan safari ke sejumlah tokoh dalam mencari sosok cawapres yang tepat dalam mendampingi Anies.
“Ya tadi saya bilang, kami silaturahmi ke Pak Mahfud,” tutur Syaikhu di Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023) lalu.
Syaikhu mengaku tujuannya berkeliling untuk mencari sosok cawapres pendamping Anies.
“Dalam rangka mencari siapa pasangan Pak Anies,” tuturnya.