Elektabilitas bakal calon presiden usungan Partai Demokrat Anies Baswedan semakin nyungsep dalam berbagai survei nasional.
Dalam survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), eks Gubernur DKI Jakarta itu menempati posisi paling buntut dari tiga bakal calon. Perolehan elektabilitas Anies hanya 19,2 persen dengan selisih yang cukup jauh dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang elektabilitasnya berkisar di 30an persen..
“Ganjar mendapat dukungan 37,9%, seimbang dengan Prabowo 33,5%. Sementara Anies mendapat dukungan 19.2%. Masih ada 9.4% yang belum tahu,” kata Direktur SMRC, Saiful Mujani dikutip dari keterangan resmi, Selasa (6/6/2023).
Guru Besar Ilmu Politik itu mengatakan, elektabilitas Anies cenderung menyusut. Tercermin dari tren grafik elektabilitas enam bulan terakhir.
“Dari Desember 2022 ke Mei 2023 dukungan kepada Anies di pemilih kritis menurun dari 29.7% menjadi 19.2%,” jelasnya.
Di tengah makin merosotnya elektabilitas Anies, di sisi lain Saiful bilang Ganjar dan Prabowo terus bersaing. Persaingannya disebut ketat dengan dukungan yang seimbang.
Misalnya dari sisi kualitas pada survei yang sama. Saiful menyebut Ganjar dan Prabowo bersaing tipis. Sementara Anies tertinggal jauh.
“Yang suka kepada Ganjar 82%, Prabowo 80%, Anies 68%,” paparnya.
Padahal dari segi polularitas, Ganjar sebenarnya lebih tertinggal di antara ketiganya. Prabowo jadi yang paling populer.
“Prabowo 97%, lebih dikenal dibanding Anies 91 Ganjar 89%,” terangnya.
Karena itu, Saiful menyimpulkan elektabilitas Ganjar yang telah mentereng masih bisa meningkat. Mengingat elektabilitasnya yang konsisten dan beberapa faktor lainnya.
Ganjar diperkirakan masih dapat menaikkan elektabilitas jika kedikenalannya naik,” tandasnya.