Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun, ikut menyoroti nasib bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan yang tidak diundang dalam Formula E Jakarta 2023 kemarin.
Diketahui, Anies merupakan sosok pencetus hajatan mobil balap listrik di Jakarta 2022 lalu saat dirinya mejabat Gubernur DKI Jakarta.
Terkait itu, Refly pun menilai tidak diundangnya Anies dalam Formula E 2023 karena ada unsur kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017 silam.
Baca Juga: Pendukung Prabowo yang Kecewa Bakal Pindah ke Anies, Refly Harun: Bukan Karena Alasan Apa-apa, Tapi…
Karena itu, dirinya pun menyayangkan apabila hal tersebut benar, maka ada pihak-pihak yang belum bisa move on.
“Sebenarnya kalau kita lihat 2017 itu, kita tidak bisa menjadikannya referensi yang terus menerus, kita harus sudah melupakannya,” cetusnya dalam Youtubenya, dilihat Selasa (6/6/2023).
“Karena jika kita berusaha membangkit-bangkitkan 2017 itu sama saja kita tidak move on,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menilai ada sekat yang besar di kalangan pendukung Ahok yang tidak bisa menerima kemmenangan Anies karena dinilai menggunakan politik agama.
Padahal, sambung dia, justru Ahok lah yang memulai memainkan isu agama dengan mengungkit ayat dalam Al Quran.
“Ada satu sequnce di mana Anies dianggap politik identitas ayat dan mayat, padahal Ahok juga melakukan politik identitas hanya dengan cara negatif dengan dia menyitir ayat Al Maidah itu,” jelasnya.
“Kenapa tidak lihat dilihat apa yang dilakukan Anies selama 5 tahun menjadi Gubernur, dan apa yang dilakukan Ahok ketika ia menggantkan Jokowi sebagai Gubernur,” tambahnya.