Partai Demokrat kembali mendesak koalisi perubahan untuk segera mendapatkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mendatang.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Demokrat Andi Arief mengatakan saat ini bukan lagi waktu yang tepat untuk mengulur-ulur penentuan cawapres pendamping Anies Baswedan sebab Pilpres 2024 sudah di depan mata.
Dia mengatakan, partai politik di koalisi perubahan telah mengambil risiko besar mencapreskan Anies Baswedan, jadi penentuan cawapres mesti segera dilaksanakan agar strategi memenangkan Pemilu segera dibahas mengingat waktunya sudah mepet.
“Demokrat, Nasdem dan PKS adalah tiga partai yang memilih posisi dengan resiko yang tidak ringan menghadapi kekuasaan,” kata Andi Arief di akun media sosialnya dilansir Populis. id Selasa (6/6/2023).
Sebagai calon presiden, Anies Baswedan kata Andi Arief punya peran yang sangat penting terkait penentuan calon wakil Presiden. Dia meminta Anies Baswedan segera mengambil sikap dan menunjuk AHY sebagai pendampingnya.
Dia bahkan memberi tenggat waktu, paling lambat sampai akhir bulan ini, Anies harus sudah menunjuk AHY sebagai cawapres agar langkah politik menuju Pilpres 2024 segera dirancang dalam waktu dekat ini.
“Saatnya Capres @aniesbaswedan mengambil keputusan yang tepat dan cepat agar gerakan partai dan rakyat segera terkonsolidasi dan bergerak di akhir bulan ini,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini koalisi perubahan belum menentukan calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan. NasDem sebagai pengusung Anies sebenarnya menyerahkan sepenuhnya kepada Anies untuk memilih salah satu nama cawapres yang disodorkan PKS dan Demokrat.
Dimana Demokrat menyodorkan AHY sedangkan PKS menyodorkan Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher. Terlepas dari dua nama di internal koalisi perubahan itu, muncul pula nama lain yang disebut-sebut jauh lebih cocok mendampingi Anies Baswedan seperti Menkopolhukam Mahfud MD hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah.