Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu ikut menanggapi pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman yang meminta agar jangan terlalu dalam mempelajari agama karena rawan penyimpangan.
Terkait pernyataan Dudung itu, Said Didu mewanti-wanti, jangan sampai suatu ketika masyarakat Indonesia terang - terangan dilarang untuk belajar agama apapun
Baca Juga: Jenderal Dudung Dilawan! Nggak Main-Main, Sekali Ngomong Tegas Banget
“Ya Allah, jangan sampai tiba saatnya di negeriku agama dilarang dipelajari,” kata Said Didu melalui akun Twitter seraya membagikan sebuah berita online terkait pernyataan Dudung tersebut, dikutip Senin (6/12/2021).
Terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis juga ikut menyentil pernyataan Dudung. Cholil menyarankan Dudung untuk alih profesi menjadi seorang penceramah saja,ketimbang menjadi KSAD lantaran terlalu sering membahas agama.
“Saya menawarkan standardisasi da’i MUI kalau mau berganti profesi sebagai penceramah agama,” ujar Kiai Cholil di akun twitter pribadinya.
Cholil lantas meminta Dudung menjelaskan maksud dari pernyataan itu, agar tidak terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat.
“Apa maksudnya jangan terlalu dalam mempelajari agama?” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman kembali melontarkan pernyataan yang menarik perhatian masyarakat luas setelah sebelumnya dirinya sempat mengatakan Tuhan bukan orang Arab.
Kali ini Dudung mengatakan untuk jangan terlalu dalam mempelajari agama. Hal ini disampaikan Dudung ketika memberikan kuliah Subuh sekaligus memberi bantuan pengurus Masjid Nurul Iman, Kota Jayapura, Provinsi Papua, beberapa waktu lalu sebagaimana yang terlihat dalam sebuah video yang diunggah akun Dispenad Senin (6/12/2021). Hal itu dilakukan Dudung di sela kunjungan kerja ke Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca Juga: Buntut Tuhan Bukan Orang Arab, PA 212 Sarankan KSAD Ganti Nama Jadi Dudung Hamba Tuhan
“Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Oleh karenanya banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama,” kata Dudung.