Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengklaim area Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur adalah tanah milik oligarki, dia bahkan menyebut mega proyek gagasan Presiden Joko Widodo itu sama sekali tidak menguntungkan Indonesia.
Justru IKN kata Said Didu bakal menjadi tempat investasi uang haram, tidak hanya itu tempat tersebut nantinya bakal dikuasai pihak asing mereka diberi akses seluas-luasnya untuk tinggal dan menetap di sana. Dengan demikian kata dia, semua kekayaan sumber daya alam di IKN bakal dikuras habis-habisan oleh pihak asing .
"Episode Drama gila IKN. Pertama, dibangun di tanah milik oligarki. Kedua, HGU 190 tahun, bisa jadi Hak milik.. Ketiga, potensial jadi tempat investasi uang haram. Keempat, org asing bebas tinggal 10 tahun, bisa diperpanjang. Kelima, ekspor pasir laut. Keenam, ajak warga Singapura tinggal di IKN. Episode berikutnya?," kata Said Didu dalam sebuah cuitannya dilansir Kamis (8/6/2023).
Saat ini pemerintah sedang gencar mempromosikan IKN di dunia luar, salah satu langkah memperkenalkan IKN adalah mengajak warga negara asing untuk datang tinggal dan berbisnis di IKN. Ajakan tersebut bahkan disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi ketika menghadiri acara Ecosperity Week di Singapura.
Dalam pidatonya, kepala negara menyebut, IKN adalah salah satu kota modern di Indonesia yang menjanjikan kenyamanan bagi setiap penghuninya. IKN dirancang dengan sangat berbeda dari kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Tidak hanya mengundang warga Singapura untuk tinggal di IKN, Jokowi juga mengajak mereka untuk berinvestasi di Indonesia. Pemerintah Indonesia menawarkan berbagai insentif bagi para investor, seperti tax holiday, non-collected value-added tax, super deduction tax, dan import duty.
Terutama dalam sektor energi hijau dan industri hijau, Jokowi menekankan bahwa peluang investasi sangat menjanjikan.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menegaskan bahwa IKN sedang mengalami perkembangan infrastruktur yang signifikan, dengan rencana penyelesaian pembangunan pusat pemerintahan dan infrastruktur dasar pada tahun depan. Semua ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam menciptakan kota modern yang dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan berbisnis.
Dengan ajakan ini, Jokowi mengingatkan masyarakat bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi dan tinggal di IKN. Potensi dan keuntungan yang ditawarkan oleh kota ini sangat menarik, baik dalam hal harga properti yang lebih terjangkau maupun kesempatan berbisnis yang luas.