Loyalis garis keras Anies Baswedan, Geisz Chalifah kesal dengan pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyebut Anies Baswedan nir prestasi selama 5 tahun memimpin Jakarta. Eks Komisaris Ancol itu benar-benar tak terima, dia menilai Hasto asal bicara dan menyerang Anies Baswedan secara brutal tanpa data.
Geisz menegaskan, apabila dibandingkan dengan pendahulunya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Prestasi Anies Baswedan kata dia jelas jauh lebih mentereng. Dia lantas menantang Hasto untuk buka-bukaan data untuk membandingkan prestasi Anies dan Ahok.
"Hasto, gak usah bawa-bawa rakyat. Elu yang mengatakan Anies tidak banyak prestasi. Persoalannya berani gak kita adu prestasi Anies selama mimpin Jakarta. Bandingkan dengan 5 tahun sebelumnya dari semua sisi. Sekjen Partai bicara gak pakai data, ayuk adu data saja, kapan dan di mana,? Kata Geisz dilansir Populis.id dari laman twitternya Jumat (9/6/2023).
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan klaim penjegalan Anies Baswedan maju pada Pilpres 2024 yang digembar-gemborkan selama ini adalah pernyataan tanpa bukti alias omong kosong. Hasto menegaskan tidak ada pihak yang berupaya menghalangi langkah Anies Baswedan.
Anak Buah Megawati Soekarnoputri itu mengatakan klaim penjegalan Anies Baswedan sengaja digembar gemborkan hanya untuk menutupi kelemahan Anies Baswedan yang nir prestasi selama 5 tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Ketika sosok itu tidak punya banyak prestasi, kemudian menciptakan sepertinya ada hambatan dari luar,” kata Hasito kepada wartawan Kamis (8/6/2023).
Bagi Hasto, Anies Baswedan memang memang miskin prestasi, buktinya dia sama sekali tidak berdaya menangani banjir Jakarta sewaktu menjabat Gubernur DKI. Alih-alih mencetus ide cemerlang atau meneruskan program pengentasan banjir yang diwariskan pendahulunya, Anies kata dia justru menggelontorkan dana jumbo untuk membangun sumur resapan yang sama sekali tak ada manfaatnya.
Jadi menurut Hasto, menjegal Anies Baswedan maju Pilpres 2024 hanya buang-buang waktu, sebab kinerja buruknya di Jakarta sudah cukup memberi gambaran kepada masyarakat untuk menentukan pilihannya pada Pilpres 2024. Bagi Hasto seluruh masyarakat Indonesia juga tahu persis kinerja Anies Baswedan memang amburadul.
“Ya, buat apa kami melakukan ganjalan. Karena rakyat sendiri sudah menceritakan kinerjanya. Sumur (resapan) yang yang tidak membawa manfaat, apa yang dilakukan Presiden Jokowi begitu baik di Jakarta tidak dilanjutkan,” tegasnya.