Pegiat sosial media Denny Siregar angkat bicara menanggapi pernyataan murid tertua Rizieq Shihab sekaligus Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin yang mengaku pihaknya bakal mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang.
Denny Siregar yang juga dikenal sebagai loyalis Joko Widodo dan Ganjar Pranowo itu mengaku sepakat dengan pilihan politik Novel Bamukmin dan kelompok PA 212 tersebut, meski begitu dia justru melontarkan sindiran keras. Dengan bergabungnya kelompok 212, kata Denny Siregar maka nantinya mereka bisa bergabung dengan relawan Prabowo yang lain untuk menggelar unjuk rasa 212.
“Silahkan bergabung. Nanti bisa bikin demo 212 bersama,” kata Denny dilansir Populis.id dari akun twitternya Jumat (9/6/2023).
Sebelumnya Novel Bamukmin mengaku pihaknya bakal mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang. Dia mengatakan ketua umum Partai Gerindra itu layak didukung umat islam untuk memenangkan Pilpres kali ini karena berbagai alasan.
Salah satu alasan yang bikin Novel dan kelompoknya mendukung Prabowo karena latar belakang yang bersangkutan yang datang dari militer. Dia mengatakan Prabowo adalah pimpinan tegas dan berani, bahkan saat pemerintahan Joko Widodo tak berbuat apa-apa untuk mengusut kasus penembakan 6 laskar FPI beberapa waktu lalu, Gerindra justru maju paling depan mengawal kasus tersebut.
"Siapa lagi kalau bukan Prabowo Subianto, yang mana kadernya telah jelas terjun langsung menangani kasus KM 50 di antaranya Bang Fadli Zon dan Ustaz Romo. Bahkan, Bang Fadli Zon sempat saya lihat berada di hadapan jenazah korban KM 50 saat lagi dimandikan. Dengan begitu Bang Fadli Zon jelas melihat bekas luka tembak pada jenazah para syuhada," kata Novel kepada wartawan Jumat (9/6/2023).
"Dengan begitu jelas tidak mungkin umat Islam khususnya, spirit 212 mendukung kelompok pendukung pelaku penembakan terhadap laskar," tambahnya.
Adapun Prabowo memang sempat mendapat dukungan dari kelompok 212 pada Pilpres 2019 lalu, namun kelompok ini menganggap Prabowo berkhianat setelah dirinya masuk kabinet kerja Jokowi yang menjadi rivalnya pada Pilpres 2019. Bahkan banyak pihak beranggapan dukungan kelompok 212 bakal beralih ke Anies Baswedan.
Ketika dipertegas alasan lebih memilih Prabowo ketimbang Anies Baswedan, Novel mengatakan saat ini eks Gubernur DKI Jakarta itu belum tentu maju pada Pilpres mendatang karena dia sedang dijegal habis-habisan.
"Anies Baswedan justru sedang menghadapi penjegalannya sebagai capres sehingga untuk membawa dirinya lepas dari penjegalan adalah hal yang sulit apalagi untuk bisa berkomitmen membongkar kasus KM 50," ujar dia.