Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin blak-blakan mengaku sejumlah lembaga survei bisa bekerja sesuai pesanan untuk memenangkan pihak tertentu dalam hasil survei mereka. Hal ini kata Cak Imin yang membuat hasil dari satu lembaga berbeda jauh dengan lembaga survei lainnya.
"Kenapa hasil survei selalu berbeda-beda? Jawabannya tergantung dari sisi mana pertanyaan yang disampaikan ke responden. Apa bisa pesan hasilnya ? Ya pasti bisa, tergantung perspektif pertanyaannya," kata Cak Imin dalam akun Twitter @cakiminow, Kamis (8/6/2023).
Cak imin juga mengatakan bahwa hasil survei yang berbeda-beda tergantung dari moralitas dan integritas lembaga survei yang bersangkutan.
"Itu pun juga masih tergantung 1 hal lagi; moralitas dan integritas lembaga surveinya. Gitu aja kok ribut!" pungkasnya.
Sebagaimana diketahui sejumlah pihak menuding pemerintah telah membayar sejumlah lembaga survei untuk memenangkan calon presiden tertentu dan menjegal Anies Baswedan maju pada Pilpres 2024 mendatang.
Tudingan itu muncul setelah sejumlah lembaga survei merilis hasil penelitian mereka yang menunjukan elektabilitas Anies Baswedan anjlok. Sementara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto selalu bergantian di posisi pertama.
"Survei pun dibayar untuk membenarkan skenario penguasa, skenario untuk mengalahkan Anies dengan berbagai cara. Pengamat dan intelektual juga diberi upah agar memberi komentar yang sejalan dengan kehendak penguasa," kata politikus Partai Demokrat, Benny K Harman di akun Twitter @BennyHarmanID, Senin (5/6).