Loyalis Anies Baswedan, Andi Sinulingga menyinggung pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyoroti lembaga survey yang berbeda-beda.
Cak Imin menanggapi hal itu tergantung dari sudut pandang pertanyaan petugas survey bisa menjadi faktar penentu. Hal itu muncul perdebatan bahwa hasil survey yang bisa dipesan.
“Kenapa hasil survey selalu berbeda-beda? Jawabannya tergantung dari sisi mana pertanyaan yang disampaikan ke responden. Apa bisa pesan hasilnya? Ya pasti bisa, tergantung perspektif pertanyaannya,” kata Cak Imin.
Mengenai hal itu, Andi menilai kredibilitas lembaga survei terpuruk. Survei, kata Andi, dijadikan bisnis para politisi. Bahkan, para politisi siap membayar mahal demi citra dirinya. Bahkan, kata dia, sampai rela melakukan tindak pidana korupsi demi ambisinya.
Baca Juga: Hanya AHY yang Sanggup Jadi Cawapres Anies, Demokrat: Kandidat Lain Tak Penuhi Syarat…
“Bisa dipahami knp kredibilitas lembaga survey terpuruk. Survey dah jadi bisnis gede, pasarnya adalah ambisi para politisi. Politisi siap bayar mahal demi citra diri, duit enteng, bisa korupsi. Surveyor itu pedagang, jual jasa konsultan juga, kadang jd pengamat, semua di borongnya,” cuit Andi dalam akun Twitter-nya dilansir Populis.id, Jumat (9/6/2023).
Bisa dipahami knp kredibilitas lembaga survey terpuruk. Survey dah jadi bisnis gede, pasarnya adalah ambisi para politisi. Politisi siap bayar mahal demi citra diri, duit enteng, bisa korupsi. Surveyor itu pedagang, jual jasa konsultan juga, kadang jd pengamat, semua di borongnya https://t.co/NKPRYYgI9W
— Andi Sinulingga (@AndiSinulingga) June 9, 2023
