Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin mengaku pihaknya membuka peluang mendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang. Sebelumnya Novel mengaku alumni 212 punya kans besar mendukung Prabowo Subianto, namun diurungkan karena berbagai alasan.
Novel mengatakan, peluang mendukung Ganjar memang terbuka lebar asalkan bakal calon presiden usungan PDI Perjuangan itu mau membuka kembali kasus penembakan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 tol Jakarta-Cikampek beberapa tahun lalu. Peluang yang sama juga terbuka lebar untuk Anies Baswedan dengan persyaratan yang sama pula.
"Prinsipnya saya pribadi dukung capres manapun selama ia berani membongkar dan memperjuangkan kasus KM 50 termasuk Anies Baswedan dan Ganjar," kata Novel kepada wartawan Selasa (13/6/2023).
Persyaratan lain yang disodorkan Novel Bamukmin buat Ganjar Pranowo adalah tidak perlu meneruskan kebiasaan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang disebutnya kerap mengkriminalisasi para ulama.
Tak hanya itu, persyaratan lain yang harus dipenuhi Ganjar Pranowo adalah menyatakan sikap tobat dan berjanji kepada masyarakat Indonesia untuk tidak menonton film porno lagi.
"Kalau Ganjar bertobat mengakui kesalahannya telah salah dan berdosa karena suka nonton bokep, juga tidak ngadu ayam, melawan PKI gaya baru, tidak mengkriminalisasi ulama dan tidak mendukung penista agama serta berani menangkap para penista agama dan juga tidak tunduk kepada oligarki, maka bisa saja saya pilih Ganjar bahkan Umat Islam yang benar pasti pilih Ganjar,"tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Novel juga meminta umat islam untuk bijak menentukan pilihannya pada Pilpres 2024 mendatang. Dia meminta umat islam berhati-hati dengan partai politik yang membawa embel-embel islam, namun mendukung penista agama.
“Buat saya tidak mau tertipu oleh simbol karna partai islam malah dukung penista agama dan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Begitu juga jangan tertipu dengan label ulama karena ada ulama jahat, penjilat penguasa dzolim malah bela penista agama," tukasnya.