Pegiat sosial media Denny Siregar ikut menyoroti polemik caleg NasDem Kabupaten Indramayu yang dimintai mahar sebesar Rp3,5 miliar supaya bisa mendapat nomor urut pertama atau kedua. Denny mengatakan, praktik jual beli nomor urut itu jelas membuat budaya korupsi semakin merajalela, sebab ketika terpilih target mereka adalah membalikan modal saat nyaleg.
Denny lantas menyinggung kasus yang menjerat Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate yang saat ini dijebloskan ke penjara gara-gara kasus korupsi proyek base transceiver station (BTS) 4G diperkirakan merugikan negara hingga hingga Rp8 triliun.
Baca Juga: Caleg NasDem Ngamuk Terus Robek Foto Surya Paloh Gegara Diminta Setoran Rp3,5 Miliar, Alamak!
"Buset, gede amatttt @NasDem?? Lha gimana korupsinya ga triliunan kalo setornya segini gedenya??," kata Denny Siregar dilaman twitternya @Dennysiregar7 dilansir Populis.id Selasa (13/6/2023).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Sejumlah kader Partai NasDem Kabupaten Indramayu ramai-ramai mengundurkan diri partai politik tersebut dan pindah ke Perindo. Pengunduran diri secara massal itu bermula dari masalah Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Indramayu Husen Ibrahim yang kecewa lantaran tak menjadi nomor urut 1 di dapil Jawa Barat 8 dalam pencalegan DPR RI
Husen Ibrahim yang terima tak dapat nomor urut satu justru diminta setor Rp3,5 miliar dengan uang segitu dia dijanjikan dipindah ke nomor urut dua.
"Kami menagih janji ketua DPW bahwa Jabar 8 untuk pencalegan DPR RI kami dijanjikan nomor urut 1 namun sampai sekarang ini tidak menjadi kenyataan malah bocoran A1 yang kami terima kami dijanjikan nomor urut 3," ungkap Husein dilihat dari video instagram @jayalah.negriku, Selasa (13/6/2023).
"Di saat kami mempertanyakan tentang menyangkut masalah nomor urut 3 disaat itu DPW melakukan rapat dan diputuskan saya boleh dipindahkan ke nomor urut 2 dengan catatan Rp3,5 miliar harus disiapkan kompensasinya," ujarnya.