Sekretaris Jenderal PPP Asrul Sani menyentil keras Eks Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana setelah Mahkama Konstitusi memutuskan sistem pemilu proporsional terbuka.
Arsul Sani melontarkan kritik itu lantaran klaim Denny yang mengaku telah mendapat info A1 terkait putusan MK salah semua. Dimana Denny koar-koar mengaku lembaga negara itu bakal mengubah sistem pemilu dari proporsional terbuka ke tertutup.
Menurut Arsul Sani, pernyataan Denny yang sempat bikin geger publik itu jelas perbuatan tercelah, dia menyayangkan sikap Denny yang seorang akademisi namun menggulirkan isu yang belum divalidasi. Denny disebutnya memang sengaja melontarkan isu bohong itu demi menggiring opini publik untuk memojokan pemerintah.
"Apresiasi itu sebuah kebaikan. Prasangka buruk (suudzon) dan sebarkan ke publik giring opini seolah-olah itu sudah jadi fakta itu jelas perbuatan tercela," kata Arsul Sani dalam sebuah cuitan di akun twitternya dilansir Populis.id Jumat (16/6/2023).
Arsul Sani mengatakan, sebelum Denny menyebarluaskan informasi tersebut, dirinya sudah lebih dahulu mengetahui isu itu, namun dirinya memilih bungkam sebab hal itu baru sebatas desas-desus.
"Saya bahkan tahu rumor lebih "detil" daripada yang Bung @dennyindrayana sebarkan itu, tapi saya pilih rumor itu buat saya saja supaya tidak jadi fitnah," pungkasnya.
Terpisah Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mendesak Denny Indrayana agar segera mempertanggungjawabkan pernyataanya itu. Sebab klaimnya itu terbukti salah besar.
“Apa yang disampaikan oleh saudara Denny Indrayana tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan di depan publik,” Kata Hasto dalam sebuah diskusi virtual dilansir Jumat (16/6/2023).