Anies Baswedan menerima pusaka tongkat cakra milik Pangeran Dipoegoro dari Pemerintah Belanda. Penyerahan tongkat komando perang Pangeran Diponegoro ini terjadi ketika Anies menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendibud).
Suatu hari, Pemerintah Belanda menghubungi Indonesia berniat mengembalikan tongkat Pangeran Diponegoro. Pusaka ini ibaratnya tongkat komando perang milik Pangeran Diponegoro saat Perang Diponegoro (1825-1830) yang dirampas oleh Pemerintah Belanda saat menangkap Pageran Diponegoro.
Konon, peristiwa penyerahan tongkat cakra Pangeran Diponegoro ini yang membuat salah satu alasan Presiden Jokowi melakukan reshuffle terhadap Anies dari jabatan Mendikbud. Bahkan, peristiwa ini konon menjadi persoalan besar.
Ada kepercayaan, khususnya masyarakat Jawa, bahwa siapa pun yang menerima pertama kali dan memegang pusaka tongkat cakra Pangeran Diponegoro, maka orang tersebut punya peluang menjadi pemimpin.
Lantas benarkah Anies menelikung Jokowi?
Anies menjelaskan peristiwa terjadi saat dirinya baru bertugas sebagai Mendikbud. Saat itu Pemerintah Belanda memang bilang bahwa Cakra Pangeran Diponegoro akan dikembalikan ke Indonesia.
“Ini sangat top secret, tidak bisa diketahui siapapun, kapan waktunya, dan lain-lain, semuanya dijaga. Karena nilai dari barang ini priceless, tidak ternilai harganya. Banyak orang yang mencoba untuk memburu barang ini. Jadi mereka menempatkan ini sebagai operasi khusus," kata Anies dikutip dari channel YouTube TV Nasional, Rabu, (21/6/2023).
“Kemudian ini saya laporkan ke Presiden Jokowi bahwa akan ada pengembalian Tongkat Komando Pangeran Diponegoro ke Indonesia,” sambungnya.