Politisi Partai NasDem sekaligus Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni ikut menyoroti praktik pungutan liar di dalam rumah tahanan (rutan) milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di mana pungli rutan milik lembaga pimpinan Firli Bahuri itu disinyalir mencapai Rp4 miliar pada periode Desember 2021-Maret 2022.
Sahroni mendesak pimpinan KPK tak boleh diam saja dengan kondisi tersebut, lembaga antirasuah itu diminta segera membenahi internalnya dan melakukan evaluasi secara menyeluruh.
“KPK perlu melakukan perbaikan sistem, termasuk pengawasan di dalam rutan KPK,” kata Sahroni kepada wartawan Rabu (21/6/2023).
Menurut dia, KPK harus melakukan evaluasi menyeluruh usai temuan dugaan pungli tersebut. Dia mengatakan bahwa tindakan evaluasi yang dilakukan KPK harus tegas dan tidak pandang bulu untuk menindak oknum internal institusi tersebut yang diduga terlibat.
“Yang pasti, (oknum yang diduga terlibat) harus dievaluasi semua dan segera dirotasi,” ujarnya.
Sebelumnya, KPK melakukan pergantian terhadap sejumlah petugas rumah tahanan usai temuan pungutan liar (pungli) di rumah tahanan (rutan) KPK yang jumlahnya mencapai Rp4 miliar pada periode Desember 2021-Maret 2022.
"KPK juga langsung melakukan rotasi dari beberapa pegawai di rutan cabang KPK tersebut untuk kemudian memudahkan juga pemeriksaan-pemeriksaan oleh tim penyelidik KPK," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Ali mengungkapkan pergantian personel rutan tersebut dilakukan untuk mempermudah proses investigasi kasus dugaan pungli dan perbaikan sistem pengelolaan rutan.
"Itu kami lakukan sebagai bagian dari perbaikan sistem manajemen kepegawaian di rutan itu sendiri," ujarnya.