Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan membeberkan dugaan ajaran menyimpang pondok pesantren (Ponpes) Al Zaytun, pimpinan Panji Gumilang.
Ken mengaku pernah membawa belasan oknum santri pergi dugem di Indramayu. "Santri yang NII dan non NII memang dibedakan walaupun dikatakan disamakan semua. Saya sendiri saksi hidup, saya pernah nganter 16 santri itu dugem di tempat pelacuran terbesar di Indramayu. Bisa jadi itu oknum anak-anak nakal tapi itu fakta dan terjadi," kata Ken dalam tayangan channel YouTube TV Nasional, dikutip Populis.id, Jumat, (23/6/2023).
Selain itu, soal dugaan ajaran menyimpang, Ken menjelaskan bahwa Panji Gumilang pernah menyatakan harta orang di luar kelompok termasuk orang tua yang belum berbaiat itu kafir semua, dicuri tidak masalah.
"Di NII sendiri memang teorinya itu dari Panji Gumilang tidak menyampaikan silakan merampok silakan mencuri. Tapi mengatakan bahwa harta orang di luar kelompok termasuk orang tua yang belum berbaiat itu kafir semua, dicuri nggak apa-apa," papar mantan pengurus Ponpes Al-Zaytun tahun 2000-2002 tersebut.
Menanggapi hal tersebut, alumni Ponpes Al Zaytun, Muhammad Ikhsan membantah pernyataan Ken terkait belasan santri tersebut.
"Yang 16 orang itu apakah mereka itu waktu lagi kegiatan di Al Zaytun lagi ada atau bukan," kata Ikhsan.
"Di sana itu prakteknya enggak ada kak, yang dibilang 16 santri itu berarti oknum. Bukan dianjurkan atau dibolehkan," jelasnya.