Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Kivlan Zen mengaku pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang sama sekali tidak melakukan penyimpangan syariat islam di Ponpes yang ia pimpin.
Kivlan ngotot mengaku Panji Gumilang mengajarkan hal-hal yang sesuai ajaran agama islam, padahal panji gumilang sendiri sempat ketahuan mengubah tata cara shalat, dia mencampur adukan jamaah laki-laki dan perempuan dalam satu shaf yang sama, bahkan dia mengubah arah sholat menghadap ke Timur bukan ke arah kiblat.
Justru sebaliknya, Panji Gumilang membangun jiwa patriotisme dan kebangsaan pada para santrinya di mana hal itu disebut selaras dengan ajaran Islam.
"Jadi, Ponpes Al-Zaytun Indramayu ini tidak ada penyimpangan, bahkan jiwa kebangsaannya sangat kuat,” kata Kivlan dilansir Populis.id dari akun tiktok @whiz_id9990 Jumat (23/6/2023).
Kivlan mengaku mengetahui hal itu lantaran dirinya pernah direkrut Panji Gumilang untuk menjadi tenaga pengajar di Ponpes tersebut pada 2013 silam. Di Ponpes terbesar di Asia Tenggara itu, Kivlan mengaku mengajar beberapa tahun di sana.
"Saya pernah menjadi tenaga pendidik di sana pada tahun 2013 lalu," tuturnya
Kivlan mengaku bakal menjadi orang pertama yang maju membela Panji Gumilang jika yang bersangkutan sampai ditangkap karena tudingan ajaran sesat dan penyimpangan syariat islam.
Dia mengatakan sosok Panji Gumilang bukan seperti yang dibayangkan masyarakat sekarang ini, dia adalah pemimpin yang sangat nasionalis bahkan rela mati untuk Indonesia. Jadi kata Kivlan dirinya akan maju paling depan jika Panji Gumilang ditangkap dan proses hukum atas berbagai kontroversi yang terjadi sekarang ini.
"Karena Syekh Panji Gumilang ini sangat kuat nasionalismenya. Akan tetapi, dengan bimbingan ruh-ruh Islami dan ajaran Pancasila,Terutama komitmennya dalam membela negara," tuntasnya.