Pendeta Saifuddin Ibrahim mengaku pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang sudah terlalu banyak menilap uang di Ponpes yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat itu.
Saifuddin mengatakan uang yang ditilep Panji Gumilang berasal dari berbagai sumber yang sebenarnya diberikan untuk para santri di Ponpes Al-Zaytun, namun berbagai sumbangan itu justru masuk kantong pribadi
"Kamu sudah terlalu banyak dosa dan makan duit Panji Gumilang," kata Pendeta Saifuddin dalam sebuah video yang diunggah pengguna twitter @selebtwit3r dilansir Populis.id Sabtu (24/6/2023).
Pemuka agama yang kini sedang buron karena kasus penistaan agama dan ujaran kebencian itu lantas meminta Panji Gumilang berhenti berkoar-koar dalam khotbahnya yang kerap menyinggung pengorban. Bagi Pendeta Saifuddin itu hanya modus untuk mendulang donasi.
"Nggak usah, lah, ngomong makna berkorban dari zaman ke zaman. Gak usah, lah, ngomong, udah tahu apa isi khutbah kamu disuruh berkorban karena sudah kehabisan donasi ya, sudah mulai kekurangan uang ya Panji Gumilang," kata Saifudin.
Sebagai informasi, Pendeta Saifuddin beberapa waktu lalu mengaku pernah mengajar di Ponpes Al-Zaytun. Dia juga sempat mendonasikan harta kekayaannya ke Ponpes terbesar di Asia Tenggara itu.
“Saya (pernah) bergabung dengan Ponpes Al Zaytun sebagai tenaga pengajar. Waktu itu saya juga masih beragama Islam," kata Pendeta Saifuddin.
Selama masih aktif mengajar, Pendeta Saifuddin mengaku menjadi donatur tetap di Ponpes Al-Zaytun. Dia mengklaim dirinya menyumbangkan sejumlah uang yang ia ambil dari tabungannya. Tak hanya itu dia juga mengaku sempat menyumbangkan emas setengah kilogram.
"Emas setengah kilo pernah saya berikan ke Ponpes Al Zaytun. Kemudian, saya juga sumbang dengan uang tabungan yang saya miliki," tuntasnya.