Jurubicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara menanggapi pernyataan budayawan Butet Kartaredjasa yang terang-terangan menyindir calon presiden tukang culik.
Kendati tidak menyebut nama, namun banyak pihak mensinyalir omongan butet dialamatkan buat Prabowo Subianto. Ketua umum Partai Gerindra itu memang digadang-gadang bakal maju kembali pada Pilpres 2024 mendatang.
Dahnil Anzar mengatakan Prabowo jelas tak mau ambil pusing dengan pernyataan butet, lagi pula tudingan menculik dan menghilangkan orang hanya fitnah belaka.
"Mas Butet ngomong opo? Ah sudahlah. Tidak ada waktu kami baper dan marah-marah sama tudingan dan kebencian,” kata Dahnil Anzar dalam sebuah cuitan di akun twitternya dilansir Populis.id Senin (26/6/2023).
Ketimbang pusing memikirkan pernyataan Butet Dahnil Anzar lantas meminta semua pihak untuk tetap berkompetisi pada Pilpres dengan sehat tanpa harus mengorbankan persatuan.
“Lupakan Yuk kerja bersatu untuk Indonesia maju dan berkompetisi dengan sehat tanpa mengorbankan Persatuan,"tuturnya.
Selain Dahnil, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Fadli Zon juga ikut mengomentari Pantun Butet Kartaredjasa tersebut.
"Butet lagi kepepet, biarlah dia sedikit cerewet, untuk mengisi dompet," sindir balik Fadli Zon.
Butet menyampaikan pantun kontroversi ini dalam acara peringatan Bulan Bung Karno yang digelar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sabtu (24/6/2023).
"Jagoan Pak Jokowi rambutnya warna putih/gigih bekerja sampai jungkir balik/hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih/jika kelak Presiden hobinya kok menculik,” begitu kata Butet.
Isu ihwal dugaan pelanggaran HAM berat pada kerusuhan Mei 1998 kerap mencuat saat Menteri Pertahanan itu maju Pilpres pada 2014 dan 2019 lalu.