Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko angkat bicara setelah dirinya disebut-sebut sebagai pembeking Pondok Pesantren Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang. Moeldoko tampak sangat geram ketika membantah tudingan tersebut. Dia bahkan mengatakan mereka yang menudingnya adalah orang-orang bodoh.
"Emang gue preman jadi beking? Itu yang ngomong suruh sekolah dulu, biar pinter dikit," kata Moeldoko di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat dilansir Populis.id Rabu (27/6/2023).
Kendati membantah habis-habisan tudingan tersebut, namun Moeldoko mengakui dirinya kenal baik dengan Panji Gumilang yang juga disinyalir berafiliasi dengan Negara Islam Indonesia (NII).
Moeldoko mengatakan, berkawan baik dengan Panji Gumilang pria yang juga disinyalir menyebarkan ajaran sesat itu bukan sesuatu yang dilarang. Tak ada yang salah berkawan dengan Panji Gumilang.
"Emang kenapa? Ga boleh apa dekat? Ya biasa aja, kan kita itu harus pandai membangun. Apalagi tugasnya Kepala KSP harus pandai berkomunikasi dengan siapapun, kan gitu. Konteksnya komunikasi politik, komunikasi publik dan seterusnya. Jadi jangan terus diartikan macam-macam," ujar Moeldoko.
Menurut Moeldoko, semakin dirinya kenal dengan Panji Gumilang, maka akan semakin dia mengetahui apa yang dilakukan oleh Panji. Namun, Moeldoko mengatakan tidak ada komunikasi yang terjalin usai Pondok Pesantren Al Zaytun terjerat masalah karena diduga terafiliasi dengan Negara Islam Indonesia (NII) dan menyebarkan ajaran Islam yang menyimpang.
Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan pernah ke Pesantren Al Zaytun untuk berceramah soal kebangsaan di Al Zaytun sebanyak dua kali. Pertama saat menjabat Pangdam Siliwangi dan kedua saat sudah di KSP. Namun, selama menyampaikan ceramah tersebut, Moeldoko mengaku tidak melihat aktivitas yang mencurigakan.
Meski sudah ke pesantren tersebut beberapa kali, Moeldoko mengaku tidak mengetahui aktivitas di dalam pesantren tersebut.
"Ya kan kita nggak ngerti apa yang terjadi secara utuh di dalam. Tapi yang saya lihat bahwa norma-norma kebangsaan itu berjalan di sana. Lagu Indonesia Raya itu selalu dinyanyikan, gitu," kata Moeldoko.