Loyalis garis keras Anies Baswedan, Musni Umar marah besar setelah bakal calon presiden usungan Koalisi Perubahan itu menjadi bulan-bulanan masyarakat pengguna sosial media. Anies ramai digunjing setelah hoks dirinya diundang Raja Salam untuk berangkat naik haji.
Salah satu cibiran buat Anies yang saat ini masih menjadi sorotan adalah pernyataan ‘Tukang Ngibul Naik Haji’ yang dialamatkan untuk eks Gubernur DKI Jakarta itu. Musni Umar tampak sangat kesal dengan stempel tersebut, baginya itu adalah fitnah paling kejam sebab Anies Baswedan di mata dia tak pernah menipu orang.
“Kenapa dibuatkan poster (yang menyatakan) bahwa dia tukang ngibul dan lain sebagainya? Saya kira ini fitnah yang sangat kejam,” kata Musni Umar dalam sebuah cuitan di akun twitternya dilansir Populis.id Kamis (29/6/2023).
Musni Umar mengaku heran dengan narasi ‘Tukang Ngibul Naik Haji’ kata-kata itu menurutnya tak pantas diucapkan di negara ini yang mayoritas penduduknya adalah umat muslim.
“Mengapa kita ini, bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim tega melakukan (hal) seperti itu?” tuturnya.
Musni Umar tetap ngotot Anies Baswedan adalah salah satu tamu undangan kerajaan Arab. Menurutnya, Anies kini ditempatkan di guest house yang jaraknya tidak jauh dari Masjidil Haram dan tidak mungkin mantan Gubernur DKI Jakarta itu berbohong perihal ini.
Dia menyebut, setiap tahunnya, Kerajaan Arab Saudi memang mengundang banyak tokoh untuk menjalankan ibadah haji. Tokoh yang diundang biasanya berprofesi sebagai pejabat negara atau pegiat agama Islam.
Musni mengatakan, kalaupun Anies tidak dijemput langsung oleh Raja Salman, bukan berarti dia berbohong. Mengingat Anies bukan Presiden Republik Indonesia (RI) atau perdana menteri, statusnya sama dengan peserta ibadah haji yang lain.
Baca Juga: Sejumlah Dedengkot Al-Zaytun Ditangkap dan Dihukum Berat, Panji Gumilang Lolos!
“Sekali lagi, saya mengecam keras atas fitnah kepada Anies Baswedan yang menyebut dia ‘tukang ngibul naik haji’. Itu adalah fitnah yang kejam dan harus diakhiri karena tindakan seperti ini bertentangan dengan kita sebagai bangsa yang berdasarkan Pancasila dan yang menganut agama di negeri yang kita cintai ini,” tutupnya.