Tokoh sentral Partai Ummat, Amien Rais, blak-blakan mengaku dirinya sempat diundang Panji Gumilang untuk datang ke Pondok Pesantren Al-Zaytun. Ketika itu Amien Rais masih menjabat ketua MPR RI. Amien mengaku menolak undangan tersebut lantaran merasa tak sepaham dengan doktrin-doktrin di Al-Zaytun
"Dia mengundang saya, secara betul-betul meminta datanglah pak Amien, pak Amien sudah ketinggalan karena tokoh-tokoh teman pak Amien sudah pada berdatangan. Waktu itu saya punya intuisi, sepertinya kurang sreg," kata Amien dilansir Kamis (29/5/2023).
Adapun Panji Gumilang dan Ponpes Al-Zaytun saat ini menjadi perhatian publik setelah berbagai berbagai ajaran yang melenceng dari syariat islam di ponpes terbesar di Asia Tenggara itu mulai mengemuka. Dimana Panji Gumilang mengubah tata cara shalat hingga mengganti kalimat syahadat dan terang-terangan meragukan Alquran.
Terkait berbagai polemik itu Amien meminta pemerintah bergerak cepat, Ponpes yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat itu kata dia harus segera dibubarkan. Panji Gumilang juga mesti diproses hukum terkait berbagai ajaran menyimpangnya.
"Nah, sekarang untuk menyingkat kata saya kira cepat saja kasus itu diselesaikan, ditutup," ucap dia.
Amien mengatakan pemerintah dapat berkoordinasi dengan ulama-ulama di MUI atau di ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis dan lainnya untuk membahas operasional ponpes Al Zaytun tersebut. Pesantren dapat dijalankan dan tidak menyimpang.
"Saya kira asetnya gak usah diambil alih ya tapi dibuat pesantren yang menurut ulama ulama MUI, ulama-ulama NU yang pasti lebih tahu agama dari pada Panji Gumilang, juga ulama Muhammadiyah, Persis dan lain sebagainya itu diminta bersama-sama meneruskan pesantren yang lurus, yang istiqamah, dan yang tidak menyeleweng," tukasnya.