Pengamat politik Rocky Gerung melontarkan sindiran keras atas pernyataan budayawan senior Butet Kartaredjasa yang menyerang Prabowo Subianto dan Anies Baswedan pada puncak acara peringatan Bulan Bung Karno yang dihelat PDI Perjuangan di GBK beberapa waktu lalu.
Menurut Rocky Gerung yang dilakukan Butet adalah pesanan Presiden Joko Widodo itu merupakan bagian dari upaya penjegalan Anies Baswedan maju pada Pilpres 2024 mendatang. Rocky Gerung mengatakan, Butet disewa untuk memuja-muja Jokowi sekaligus menghantam Anies Baswedan dan Prabowo.
“Bahkan budayawan atau seniman itu disuruh untuk untuk jadi pemujaan Jokowi kan. Itu yang dikritik orang juga, bikin puisi saja harus dipesan supaya memuji-muji Jokowi atau merendahkan orang lain,” kata Rocky Gerung dilansir dari saluran Youtubenya Senin (3/7/2023).
Eks Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu mengatakan saat pemerintah menggunakan budayawan dan seniman sebagai perpanjangan tangan untuk menghantam lawan politiknya, maka disaat yang bersamaan kualitas demokrasi bangsa ini ikut melorot.
Rocky bahkan menyebut Butet adalah budayawan buzzer pendukung pemerintah dimana dia rela melakukan apa saja, termasuk membuat puisi pesanan penguasa untuk menyudutkan lawan politik.
“Bayangkan misalnya budayawan atau seniman yang seharusnya menuntun aspek kultural bangsa ini aspek artistik, justru bisa buzzer itu. Buzzer-buzzer inpres termasuk budayawan-budayawan Inpres,” tuntasnya.
Sebagaimana diketahui, Butet dalam acara puncak peringatan Bulan Bung Karno beberapa waktu lalu menghajar habis-habisan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Dia menyebut Pilpres 2024 diikuti calon presiden tukang culik orang, itu merujuk pada pelanggaran HAM masa lalu yang dilakukan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Eng-Ing-Eng, Menpora Dito Ariotedjo Periksa Kejagung Terkait Korupsi BTS, Bakal Susul Johnny Plate?
Selain itu Butet juga menyinggung capres maling yang koar-koar dijegal saat diteropong Komisi Pemberantasan Korupsi, ini merujuk pada kasus dugaan korupsi Formula E yang melibatkan Anies Baswedan.
