Lebih lanjut, ia mengatakan akibat ancaman dan tekanan tersebut, membuat daya kritis mahasiswa menjadi kendor.
"Kita beri kritik, membicarakan kebobrokan pemerintah malah kita dapat ancaman, mahasiswa menyuarakan tapi penuh bayang-bayang ketakutan, kita berikan penolakan kebijakan kita malah diretas hapenya. Kritikan itu adalah bagian cinta kita ke pemerintah saat ini," tukasna.