Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menjadi bulan-bulanan warganet setelah orang nomor dua di Indonesia menyebut Pondok Pesantren Al-Zaytun Pimpinan Panji Gumilang tidak akan dibubarkan. Ponpes yang disinyalir sebagai pusat penyebaran ajaran sesat itu hanya akan dibina karena berbagai alasan.
Salah satu netizen yang ikut menyentil Wapres Ma’ruf adalah pengguna twitter dengan nama akun @RagilSemar. Dia terkesan kaget dengan munculnya Wapres Ma’ruf Amin yang langsung memberi informasi penting tersebut, sebab selama ini Wapres jarang nongol di berbagai pemberitaan.
“Akhirnya muncul juga pak Wapres kita.Menyampaikan kabar gembira mengenai Al-Zaytun,” tulis netizen tersebut dilansir Populis.id Kamis (6/7/2023).
“Alhamdulillah akhirnya di detik detik akhir masa jabatannya ada pekerjaan juga buat beliau . Sekali lagi bersyukurlah bangsa Indonesia . Setidaknya kita diingatkan bahwa kita masih memiliki wakil presiden yg sehat wal Afiat dan mampu menyelesaikan tugas tugas negara,” kata pengguna @PejuangRetjeh4.
“Sayangnya berita yg dia sampaikan sangat menyakitkan...atas pertimbangan aset atw santri ?? kesesatan yg tdk bs d tolerir tp d lindungi...ap kabar FPI yg d berlakukan semena2 tanpa d beri hak pembelaan sbg warga negara..,” kata pengguna @Xiaoeunlee
“Harusnya dibubarkan dulu, ganti nama pesantren, ganti menajemen, screening para pengajarnya, dan ganti konten pembelajaran yang sesat. Tempatnya dan muridnya tetap disitu,” tulis @kangronee
“Innalillahi wainnailaihirrojiun, Sdh mengaku komunis masih dilindungi... Nggak takut sama Alloh p.makruf?,” timpal pengguna @Harun80609721.
Sebagaimana diketahui Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pemerintah memutuskan untuk tidak membubarkan atau mencabut izin Pondok Pesantren Al Zaytun karena pertimbangan banyaknya santri dan pelajar yang menimba ilmu di sana.
“Pesantrennya ini memang masyarakat banyak (yang) ingin (pemerintah) membubarkan, menutup. Tetapi memang ada pertimbangan bahwa di situ banyak santri, cukup besar ya jumlahnya itu,” kata Wapres di Jakarta, Rabu (7/5/2023).
Sebaliknya, menurut Ma’ruf, Pemerintah lebih memilih untuk membina, serta meluruskan akidah dan pemahaman kebangsaan dalam pesantren tersebut.
“Nah itu perlu dilakukan pembinaan, jadi mungkin beberapa alternatifnya itu tidak dibubarkan tapi dibangun, dibina dengan baik, sehingga pesantren itu bisa berjalan, bisa belajar tapi sesuai dengan akidahnya yang sudah benar, maupun juga dalam sistem kita di dalam berbangsa dan bernegara,” jelasnya.