Seorang eks anggota Negara Islam Indonesia (NII) Leny Siregar kembali membuka kebobrokan Panji Gumilang di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Cianjur Jawa Barat. Salah satu borok yang diungkap Leny adalah dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Panji kepada para pegawainya.
Perlakuan Panji Gumilang membuat Leny tak mau pikir panjang untuk mengeluarkan anaknya yang saat itu modok di Al-Zaytun. Leny mengaku mengaku memindahkan anaknya ke pesantren lain setelah mendapatkan bukti kasus dugaan pelecehan tersebut.
“Saya cross check ke almarhum suaminya korban pada saat itu. Kemudian juga sempat dekat juga berteman dengan korban,” kata Leny dalam sebuah wawancara di televisi nasional dilansir Populis.id Senin (10/7/2023).
Adapun barang bukti yang berhasil dikumpulkan Leny terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Panji Gumilang adalah rekaman suara percakapan antara korban dan pelaku. Leny mengaku kenal betul dengan suara yang ada di dalam rekaman tersebut.
“Saya dapati juga bukti-bukti voice note dan saya kenal suara itu suara siapa, kemudian juga satu video percakapan yang memang meyakinkan saya memang itu adalah pimpinan pesantren dan juga korban,” ungkapnya.
“Dari situ saya yakin sebelum viral di media massa saya tidak kuat untuk menanggung malu, saya tarik anak-anak saya dari situ,” tambahnya.
Tak hanya dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di ponpes Al Zaytun, sikap arogan pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang, juga menjadi alasan lain akhirnya Lenny Menarik anak-anaknya dari Ponpes tersebut,
“Jadi ya sikap otoriter dari PG ini yang saya sudah tidak berkenan karena menyangkut hak orang tua, seperti soal kesehatan,” ungkap Leny.