Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutus lima anggotanya untuk menjadi saksi ahli dalam dugaan kasus penistaan agama di Pondok Pesantren Al-Zaytun yang dilakukan oleh Panji Gumilang.
Ke lima orang itu diutus untuk bersaksi di Bareskrim Polri Jakarta Selatan Kamis (13/7/2023). Salah satu dari kelima saksi tersebut adalah Ketua MUI Cholil Nafis. Namun yang bersangkutan masih belum bersedia memberi banyak komentar lantaran saat ini pemeriksaan tengah berlangsung.
"Ada lima orang yang mendampingi Asrorun Ni’am, Utang Ranuwijaya, Cholil Nafis, Ikhsan Abdullah, dan Miftahul Huda," kata Cholil Nafis saat dikonfirmasi.
Sebelumnya diberitakan, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri bakal meminta keterangan ahli agama terkait kasus dugaan penistaan agama hingga ujaran kebencian yang membelit pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang, besok.
"Ahli agama dari Kemenag (Kementerian Agama), NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah dan MUI (Majelis Ulama Indonesia)," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Ahmad Ramadhan kepada wartawan Rabu (12/7/2023).
Dia mengatakan, pihaknya pun memeriksa ahli Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta ahli Sosiologi. Tapi, tidak diungkap identitasnya. Pemeriksaan saksi ahli ini guna mencari alat bukti untuk penetapan tersangka. Pihaknya pun masih menunggu hasil laboratorium forensik terkait barang bukti kasus ini.
"Terkait penetapan tersangka, saat ini Polri masih menunggu hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri berdasarkan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan," katanya.