Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menilai Presiden Joko Widodo sedang menyatakan perang terbuka kepada Surya Paloh.
Kepala negara menabuh genderang perang lewat pelantikan Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk menggantikan Johnny G Plate yang didepak baru-baru ini karena korupsi pengadaan tower BTS.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Ketum Projo Budi Arie Jadi Menkominfo Gantikan Johnny Plate
Saiful Anam mengatakan dengan penunjukan Budi Arie sebagai Menkominfo, maka dapat dipastikan Jokowi memang sudah tak butuh NasDem di kabinetnya setelah Surya Paloh mencapreskan Anies Baswedan.
"Dengan tidak lagi memberikan jatah kursi Menkominfo kepada Nasdem, maka jelas ini merupakan bentuk perang terbuka antara Jokowi dengan Partai Nasdem," ujar Saiful Anam kepada wartawan Senin (17/7/2023).
Menurut Saiful Anam, sejak awal Menkominfo adalah jatah NasDem yang sudah tak bisa diutak atik. Jika Jokowi membutuhkan Surya Paloh Cs di kabinetnya, maka seharusnya dia tetap menunjuk orang NasDem untuk menggantikan Johnny Plate.
"Jokowi sangat cerdik untuk mencoba menyingkirkan Nasdem dari koalisi, hal tersebut terbukti dengan menempatkan Budi Arie Setiadi sebagai menteri pengganti Johnny Plate yang kita tau berasal dari Nasdem," kata Saiful.
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, Jokowi seperti ingin mempertahankan barisan kekuasaannya dengan memperkuat back up melalui tangan-tangan relawannya, sehingga ia akan bertambah kuat guna menatap 2024 yang akan datang.
"Jokowi sedang menunjukkan kekuatan kekuasaannya dengan sengaja menempatkan relawannya guna menghalau segala bentuk kemungkinan adanya perlawanan dari Nasdem yang kini cenderung berseberangan dengan Jokowi," jelas Saiful.
Bahkan, Saiful melihat, dengan tidak diberikan kursi Menkominfo kepada Nasdem, merupakan langkah mematikan Nasdem dalam pemerintahan.
"Inilah salah satu bentuk penghancuran Jokowi kepada Partai Nasdem, sehingga ia lebih memilih menempatkan relawannya ketimbang menempatkan kader Partai Nasdem dalam pemerintahannya," pungkas Saiful.