Bakal Calon Presiden usungan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo merespons aksi penurunan baliho bergambar dirinya. Penurunan baliho oleh TNI Muara Teweh Kalimantan Tengah pada Sabtu (15/7/2023) viral di media sosial dan mendapat bergam respons.
Kendati penurunan baliho itu ramai dibicarakan, namun Ganjar Pranowo mengaku tak mengetahui peristiwa itu, dia justru bertanya balik kepada wartawan terkait peristiwa itu.
Baca Juga: Jatah NasDem di Kabinet Dipangkas, Surya Paloh Masih Untung Karena Disisain Dua Menteri
"Baliho siapa? saya enggak nyopot baliho, baliho saya yang dicopot TNI? Di mana? Belum tau saya," kata Ganjar Pranowo kepada wartawan Selasa (18/9/2023).
Ganjar menyebut penurunan baliho adalah sesuatu yang wajar jika alat kampanye itu dipasang sembarang tempat, apalagi baliho di pasang di area milik TNI, dimana TNI-Polri dituntut harus netral dalam politik. Ganjar lantas meminta masyarakat agar tak serampangan memasang baliho.
"Jangan pasang sembarangan, jagan membully, pakailah kalimat yang santun dan jangan bawah politik identitas," ungkapnya.
Dirinya juga tidak mempermasalahkan baliho nya dicopot oleh TNI, bahkan jika memang itu termasuk tidak tertib maka silahkan dicopot.
"Tapi kalau tertib jangan di copot," jawabnya mengakhiri pertanyaan awak media.
Adapun pencopotan baliho Ganjar Pranowo ini dilakukan oleh TNI karena ada dilahan Makodim Muara Teweh Pencopotan dilakukan dengan alasan demi netralitas TNI, dan pencopotan juga sudah sesuai mekanisme dengan yang memasang.
Panglima TNI Yudo Margono pun menegaskan bahwa tidak ada pencopotan baliho secara paksa karena sudah melibatkan saksi.
Diantaranya perwakilan partai, Satpol PP bahkan dengan Bupati juga sudah disampaikan. Yudo Margono pun menegaskan bahwa dalam hal ini bahwa netralitas TNI dapat dihargai. Kembali tegaskan soal netralitas TNI dan diharapkan dapat dihargai oleh seluruh pihak.
"Kita sudah sampaikan untuk tidak dipasang di situ karena sudah jelas tentang netralitas TNI," ujarnya.
