Politisi PDIP, Ferdinand Hutahaean menilai jika pertemuan Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa (18/7) malam, mempunyai maksud lain.
Menurut dia, strategi Budiman bertemu Prabowo mengingatkan dirinya pada tragedi 1998 lalu.
"Strategi cantik luar biasa dari mas Budiman Sudjatmiko untuk mengingatkan publik terhadap tragedi 1998," cuitnya dalam akun Twitternya, dilihat Rabu (19/7/2023).
Lanjutnya, ia menilai apa yang dilakukan Budiman termat lembut tetapi membunuh.
Menurutnya, hal itu yang tidak disadari oleh orang yang haus pujian.
Baca Juga: Habib Bahar Ngaku Ditembak OTK 2 Kali, Ferdinand: Saya Kok Tidak Yakin ya, Ditembak Pakai Apa Sih?
"Memori publik kembali teringat pada kisah Prabowo 1998. Mas Bud, Panjenengan politisi hebat!," cetusnya lagi.
Selain itu, kata dia, dalam dunia politik yang terlihat di publik belum tentu yang terjadi sesungguhnya.
"Basa-basi politik antar elit sering membuat publik terkecoh. Manuver Budiman Sudjatmiko itu adalah gaya menyanjung untuk menjatuhkan," ujarnya.
"Bayangkan sekarang ratusan juta publik ingat kembali tragedi 1998. Untuk membunuh orang, tak selalu harus memberi dia racun," sambungnya.
"Berilah dia gula dan yang manis-manis, maka orang itu akan mati perlahan apalagi yang punya penyakit diabetes. Saya melihat Mas Budiman sedang memberi manisan kepada Prabowo untuk membunuh langkah politiknya," tukas dia.