Pegiat sosial media John Sitorus mengungkap filosofi di balik kemeja kampanye calon presiden usungan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Dia mengatakan, kemeja sederhana garis-gari hitam putih itu melambangkan Ganjar Pranowo adalah capres yang tegak lurus dan setia pada Undang-undang Dasar 1945, NKRI dan Pancasila.
“Hitam putih, mengambarkan sifat Ganjar Pranowo yang tegak lurus dan selalu konsisten terhadap UUD 1945, NKRI dan Pancasila,” tutur Jhon Sitorus dalam sebuah cuitan di akun twitternya @Miduk17 dilansir Populis.id Jumat, (21/7/2023).
Dengan filosofi tersebut Ganjar Pranowo kata John Sitorus secara tersirat menyampaikan bahwa dirinya orang yang anti khilaf serta orde baru. Ini juga sekaligus menyindir dua calon presiden lainnya, dimana Anies Baswedan kerap dikait-kaitkan dengan kelompok khulfah yang disebut mendukungnya, sedangkan Prabowo Subianto kerap dikaitkan orde baru baru dan Keluarga Soeharto.
“Bukan khilafah, bukan pula Orde Baru, bukan pula kaki tangan asing dan kelompok-kelompok radikal. Tegas tanpa syarat, NKRI harga mati,” kata pria yang juga loyalis Presiden Joko Widodo itu.
Sebelumnya Ganjar sudah menjelaskan filosofi dibalik kemeja kampanyenya tersebut, dia mengatakan garis-garis hitam putih melambangkan sikap yang tak abu-abu. Seorang calon pemimpin kata dia mesti tegas mengambil keputusan.
“Hitam putih adalah keberanian. Hitam putih adalah sikap untuk tidak menjadi abu-abu. Sebuah keputusan untuk berkata ya atau tidak,” tutur Ganjar.
Dikatakan, identitas ini merupakan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai penguat perjuangan.
“Inilah pesan yang diberikan Presiden Jokowi kepada kita sebagai penguat perjuangan. Sebuah desain baju garis-garis hitam dan putih,” ucap Gubernur Jawa Tengah ini.