Mantan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol, Geisz Chalifah menyoroti kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang mengubah nama Jak Lingko menjaid Mikrotrans.
Loyalis Anies itu menyinggung soal penerus Anies yang lebih memilih memakai kata Mikrotrans. Menurutnya, Jak Lingko itu menyimpan arti sejarah.
“Kampungan….. Jak Lingko itu punya arti, punya sejarah. Diambil dari bahasa Manggarai (Nusa Tenggara Timur). Begini konyolnya kalau.ada PEMIMPIN NORAK,” cuit Giesz dalam akun Twitter-nya dilansir Populis.id, Senin (24/7/2023).
Hal tersebut disampaikan Geisz untuk menanggapi cuitan dari akun media sosial Twitter milik Transportasi Jakarta. Dalam cuitan itu, penulisan JakLingko dicoret menjadi Mikrotrans.
“Gratis, Gratis, Gratisss!! cuma naik mikrotrans kemana-kemana RP 0! Sahabat TiJe, Ada rute baru beroperasi pada Senin, 24 Juli 2023 loh! Rute JAK89 Terminal Tanjung Priok - Taman Kota Intan dan rute JAK90 Terminal Tanjung Priok - Rusun Kemayoran Naik mikrotrans ngga pake ribet! Tinggal tap kartu, langsungg jalan sampai tujuan,” cuitan akun @PT_Transjakarta.
Kampungan…..
— Geisz Chalifah (@GeiszChalifah) July 23, 2023
Jak Lingko itu punya arti, punya sejarah. Diambil dari bahasa Manggarai (Nusa Tenggara Timur).
Begini konyolnya kalau.ada PEMIMPIN NORAK. https://t.co/Od216Bg9Ao