Persaudaraan Alumni (PA) 212 ikut menyoroti wacana pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Direktur Utama Pertamina. Wacana eks Gubernur DKI Jakarta itu menjadi orang nomor satu di perusahaan pelat merah itu sudah mengemuka dan santer dibicarakan dalam satu dua hari belakangan ini.
Sekretaris Majelis Syuro PA 212, Slamet Maarif mengatakan, pihaknya jelas menolak keras wacana tersebut. Ahok kata dia bukan sosok kompeten yang dapat merugikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut. Imbasnya Pertamina kata dia bisa gulung tikar.
"Dan terbukti selama Ahok jadi komisaris, kan Pertamina merugi, kok mau jadi dirut, aneh kan? Yang jelas kita menolak Ahok jadi dirut agar Pertamina enggak bangkrut dan tidak merugikan Indonesia," kata Slamet kepada wartawan Selasa (25/7/2023).
Senada Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Novel Bamukmin juga menolak keras wacana Ahok jadi Dirut Pertamina. Dia mengatakan selama masuk di jajaran petinggi Pertamina, BUMN ini justru merugi hingga Rp92 triliun. Jadi kata dia, Ahok harus ditolak memimpin perusahaan tersebut.
"Apalagi kalau Ahok jadi dirut sudah diduga kuat memang ingin Pertamina gulung tikar dan diambil alih oligarki, puncaknya Depo Pertamina di Plumpang bisa kebakaran hebat sampai memakan korban jiwa," kata Novel.
Novel pun mengaku heran dengan rezim Jokowi, lantaran masih banyak putra putri bangsa terbaik yang lebih pantas menduduki jabatan Dirut Pertamina ketimbang Ahok.
"Padahal masih banyak sekali putra putri bangsa yang berkualitas, khususnya di Pertamina sendiri dan sudah tidak diragukan lagi pengabdiannya untuk NKRI," pungkas Novel.