Kejaksaan Agung RI terus melakukan pengusutan kasus korupsi proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G BAKTI Kominfo yang menyeret eks Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate.
Kekinian terungkap sebuah fakta baru yang bikin geger terkait kasus korupsi yang merugikan negara hingga Rp8 trilun terebut. Dimana kasus itu diduga ikut menyeret adik Menteri Komunikasi dan Informatika yang baru yakni Budi Arie. Adiknya bernma Chandra Arie Setiawan diektahui pernah menjabat Direktur Utama PT Sarana Global Indonesia (SGI).
Dalam kasus ini PT SGI, disebut-sebut sebagai salah satu penyumbang uang Rp28 miliar sebagai upaya penutupan kasus dugaan korupsi ini agar tidak diusut oleh Kejaksaan Agung. Pernyataan itu dikeluarkan terdakwa Irwan Hermawan dalam pemeriksaannya.
Irwan Hermawan yang merupakan Komisaris PT Solitech Media Sinergy mengaku ke penyidik melakukan pengumpulan uang dari konsorsium dan subkontraktor proyek BTS 4G Bakti Kominfo senilai Rp243 miliar untuk meredam pengusutan perkara proyek ini oleh Kejaksaan Agung.
Uang yang terkumpul itu diakui Irwan diberikan kepada pihak-pihak yang dinilai dapat dipercaya bisa meredam kasus tersebut salah satunya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo.
Dito disebut menerima bagian Rp27 miliar dalam bentuk pecahan dolar AS, yang diberikan saat dirinya menjadi staf khusus Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.
Terkait dugaan keterilibatan adik Menkominfo Budi Arie itu. Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu, langsung memberi sindiran menohok. Dia mengatakan, pendiri sekaligus ketua sukarelawan Projokowi (Projo) itu ngotot menjadi Menkominfo menggantikan posisi Johnny G Plate hanya untuk melindungi keluargnya.
"Ternyata untuk melindungi," ujar Said Didu dalam keterangannya (25/7/2023).