Juru bicara bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Surya Tjandra, angkat bicara menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang mengaku negara ini tak butuh perubahan sebagaimana slogan yang selalu di gembar gembor koalisi pengusung Anies Baswedan.
Surya Tjandra menegaskan, slogan perubahan diusung pihaknya bukan bermaksud untuk mengubah semua program yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo jika kelak Anies Baswedan terpilih menjadi Presiden pada Pilpres 2024. Yang jelas kata Surya Tjandra program yang dirasa baik akan dilanjutkan, namun program-program yang dinilai tak beres bakal diubah.
“Perubahan dibutuhkan karena faktanya, bahkan dari berbagai program yang harus dilanjutkan versi LBP itu bukan tanpa masalah,” kata Surya Tjandra lewat keterangan resminya, Rabu (26/7/2023).
Terkait visi misi perubahan, Surya menyebut Anies kerap menyuarakan catatannya tentang utang BUMN yang “super-tinggi” saat ini. Dia melihat bahwa persoalan itu penting untuk diubah, karena BUMN tidak seharusnya mendominasi semua program pembangunan, karena peran swasta juga perlu dikuatkan.
“BUMN perlu didudukkan kembali ke perannya sebagai agent of development, tidak bekerja berbasis utang yang membebani rakyat, yang juga rawan bancakan,” cetusnya.
Surya menegaskan bahwa Anies Baswedan berpikiran yang sama dengan Luhut, bahwa semua hal yang baik dikerjakan pemerintahannya dilanjutkan oleh pemerintah berikutnya. Maka sudah sepatutnya tidak perlu ada lagi “super-minister” yang merasa mengerti segalanya.
Baca Juga: Mohon Jangan Kaget! PDIP Akhirnya Pecat Ibu Mega Gegara Ketahuan…
“Pak Anies percaya pentingnya pemisahan antara pengambil kebijakan dengan pengusahanya, ini penting untuk mencegah konflik kepentingan yang berlarut seperti sekarang. Ini juga penting agar negeri ini tidak diurus ala mafia, di mana ketika Anda terperosok ke dalam masalah, Anda ada di dalamnya, dan tidak ada lagi jalan keluar,” pungkas Surya.