Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno menyentil keras Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Dia mengatakan penamaan koalisi yang terdiri dari NasDem, PKS dan Demokrat itu jelas salah total. Aliansi partai politik ini kata dia seharusnya tak memakai nama ‘koalisi perubahan’
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta pendamping Anies Baswedan itu mengatakan, penamaan koalisi perubahan adalah sebuah blunder fatal sebab saat ini pemerintah dan bangsa Indonesia sudah di jalur yang tepat, jadi baginya tidak ada yang mesti diubah.
“Koalisi Perubahan itu salah total. Karena apa yang mau diubah?” ujar Sandiaga dengan nada sinis dalam sebuah wawancara dilansir Populis.id Rabu (26/7/2023).
Sandiaga mengatakan calon presiden dan wakil presiden serta partai politik yang siap berpartisipasi di Pilpres 2024 seharusnya menjaga narasi-narasi mereka yang dapat memantik perpecahan. Baginya kata kata ‘perubahan’ untuk penamaan koalisi pengusung Anies Baswedan tak layak dipakai.
Sandiaga lantas membeberkan strategi yang dipakai saat dirinya bersama Anies Baswedan maju pada Pilkada DKI 2017 mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Dulu di DKI misalnya, waktu kita lawan dua pasangan lainnya. Saya jaga narasi ini, kita ini tidak boleh. Karena sebagian masyarakat Jakarta itu mengakui efektifitas masa pemerintahannya Pak Basuki dan Pak Djarot,” ujar Ketua Bappilu Partai Persatuan Pembangunan itu.
Baca Juga: Ponpes Al-Zaytun Resmi Ditutup, Benarkah Mahfud Md Ancam Tangkap Panji Gumilang dan Anak Buahnya?
Ia mencontohkan beberapa program Ahok saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS). Karena dianggap efektif saat itu, Anies dan Sandi yang memenangkan Pilkada 2017 mengadopsinya kembali. Lalu dibuatlah KJP plus dan KJS plus.
“Kita bilang hanya yang kurang baik yang akan kita perbaiki. Kan akhirnya kita tersudut ke kelompok yang anti pemerintah,” tandasnya.