Wakil Presiden (Wapres) Kiai Ma'ruf Amin mendorong Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2024 atau pada Pilpres-pilpres mendatang. Dia berharap dirinya bukan ketua MUI yang menjadi wapres terakhir.
"Mudah-mudahan saya bukan ketua umum yang jadi wapres yang terakhir. Mudah-mudahan ya. Ini bagian penting bahwa ketum MUI juga bisa menjadi Wapres RI," kata Wapres Ma’ruf saat menghadiri Tasyakur Milad ke-48 MUI di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur beberapa hari lalu dilansir Jumat (28/7/2023).
Pada kesempatan itu, Wapres Ma’ruf Amin setelah mendampingi Jokowi selama satu periode, dirinya tetap menjadi bagian dari MUI.
"Karena saya Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, jadi saya juga ikut bersyukur. Dan ketika saya dipilih jadi wakil presiden, saya juga masih Ketua Umum MUI. Karena itu, marilah kita jadikan milad ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT," kata dia.
Kiai Ma'ruf juga menekankan Milad MUI menjadi momentum untuk memperkuat langkah-langkah perbaikan umat. Ia mengingatkan visi MUI untuk yakni melayani umat (khadimul umat) dan menjadi mitra pemerintah (shadiiqul hukumah).
"Kita enggak boleh keluar dari rel ini ya. Karena itu, MUI itu sering saya katakan sebagai kereta api, enggak bisa dibawa ke mana-mana, dia berjalan di atas relnya, nggak bisa," kata Ma'ruf Amin.
"Jadi, kalau orang yang mau ikut MUI, ikut relnya, kalau ingin tidak ikut rel ini kereta banyak gerbongnya, mau sendiri, mau membawa arus sendiri, jangan naik kereta api, jangan naik MUI, naik taksi saja."
Selain itu, Kiai Ma'ruf juga menekankan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan kesatuan umat di tengah keberagaman. Ia mengatakan, kesatuan umat merupakan syarat mencapai keberhasilan bangsa.