Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tidak menampik jika Presiden Joko Widodo dekat dengan Prabowo Subianto. Kendati demikian, Hasto menyebut kedekatan tersebut adalah hal lazim, itu adalah hubungan yang wajar antara atasan dan bawahan.
Hasto mengaku pihaknya tak menyoal hubungan Jokowi dan Prabowo, sebab saat ini sikap politik Kepala Negara terkait dukungan pada 2024 sudah jelas. Jokowi mendukung Ganjar Pranowo. Lagi pula kata Hasto Jokowi tidak hanya dekat Prabowo, tetapi dia dekat menteri-menteri yang lain.
"PDI Perjuangan tidak memersoalkan sosok Presiden yang dekat dengan para menterinya. Karena itu berbeda dengan kontestasi pilpres," ujar Hasto kepada wartawan Jumat (28/7/2023).
Menurut Hasto hubungan harmonis antara Jokowi dan Prabowo Subianto sama sekali tidak berkaitan dengan Pilpres 2024. Lagipula kata dia untuk bertarung pada Pilpres seorang calon tidak hanya bisa memamerkan kedekatannya dengan kepala negara, pertarungan Pilpres lanjut Hasto adalah pertarungan gagasan.
"Pilpres itu setiap calon pemimpin memberikan gagasan-gagasan terbaik bagi bangsa dan negara. Bagaimana menyelesaikan masalah rakyat, bagaimana membangun masa depan, bukan nempel seperti perangko," kata dia menambahkan.
Sementara itu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan selalu siap mengabdi untuk bangsa Indonesia. Menurutnya, bersedia melakukan apapun demi kebaikan negara merupakan wujud nyata mencintai Tanah Air.
Prabowo mengatakan, hal itu menjadi salah satu dasarnya menerima pinangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masuk kabinet pada 2019 lalu. Ia pun mengapresiasi kebesaran hati Jokowi mengajaknya bergabung kendati pernah menjadi rival dalam dua kali pemilihan presiden.
"Jadi waktu beliau mengajak, saya ingat itu. Benar, tidak apa-apa saya kalah. Tapi saya diajak berbakti kepada negara, saya nyatakan siap berbakti pada bangsa dan negara," kata Prabowo saat menghadiri Rakernas Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Balairung Universitas Jambi, Rabu (26/7/2023).