Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengklam sikap cawe-cawe Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2024 bakal menjadi bom waktu yang bisa meletus kapan saja. Sikap Jokowi yang tak netral kata dia hanya memantik perpecahan di internal partai politik yang bisa berimbas konflik besar di tengah masyarakat.
Menurut anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tanda-tanda konflik itu sudah mulai nampak jelang Pilpres 2024 ini, hanya saja, dia tak menjabarkan secara terperinci konflik yang ia maksud.
"Indonesia terancam konflik besar kepartaian dalam tubuh negara. Semua serba tidak pasti melihat nasib siapa golden boy Jokowi sesungguhnya," kata Andi Arief dilansir Minggu (30/7/2023).
Padahal menurutnya urusan soal restu dari Jokowi ini harusnya tak menjadi persoalan, pasalnya belum tentu sosok yang dijagokan mendapatkan hal tersebut. Yang pasti justru adalah semakin terpecah dan mudah dikendalikannya parpol di Indonesia.
"Goldennya belum tentu dapat. Konflik di depan mata," tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung telah mengatakan bahwa cawe-cawe ini demi kepentingan bangsa. Ia menilai Jokowi ingin pesta demokrasi ke depan berlangsung dengan jujur, aman dan transparan.
Baca Juga: Blak-blakan Soal Nasib IKN, Omongan Anies Baswedan Bikin Kaget: Saya Heran, Kenapa….
"Ya jadi apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden kebetulan secara langsung di depan pemimpin redaksi beliau menyampaikan cawe-cawe untuk hal yang positif artinya pelaksanaan pemilunya berlangsung transparan, terbuka," kata Pramono.