Pegiat sosial media John Sitorus ikut mengomentari santriwati di Pondok Pesantren Baitul Quran Ponpes Al Zahra, Magetan, Jawa Timur yang mengikuti kegiatan latihan tembak menggunakan senjata laras panjang.
Loyalis Ganjar Pranowo itu punya pendapat berbeda dari kebanyakan netizen yang menghujat habis-habisan kegiatan tersebut. Menurut John kegiatan itu sebetulnya sah-sah saja asalkan pihak sekolah berkonsultasi dan menggandeng pihak kepolisian untuk menyelenggarakan kegiatan itu.
“Jadi sebenarnya sah-sah saja kegiatan tersebut asal sudah izin dengan kepolisian,” kata John Sitorus dalam sebuah cuitan di akun twitternya @Miduk17 dilansir Populis.id Senin (31/7/2023).
Dalam kasus ini kata Jhon Sitorus pihak ponpes memang tidak berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Ponpes telah membatalkan kegiatan ekstrakurikuler tersebut dan telah meminta maaf atas kekhilafan tersebut.
“Akhirnya sudah diklarifujasi & dibatalkan. Kegiatan ‘menembak dengan AIR SOFT GUN’ memang ekstrakulikuler di sekolah tersebut. Tetapi, pihak sekolah mengaku khilaf karena tidak konsultasi lebih dulu dengan kepolisian,” pungkasnya,
Adapun foto santriwati memegang senjata laras panjang sambil mengenakan rompi anti peluru itu viral di sosial media dalam satu dua hari belakangan ini. Kekinian diketahui senjata api tersebut berjenis air soft gun, rompi anti peluru itupun hanya replika.
Foto itu diketahui diambil di Pondok Pesantren Baitul Quran Ponpes Al Zahra, Magetan. Saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Menembak airsoft gun rencananya akan dijadikan ektrakurikuler (ekskul) di sekolah itu. Namun karena viral akhirnya dibatalkan.