Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko melontarkan sindiran telak buat akademisi sekaligus kritikus Rocky Gerung yang menyerang Presiden Joko Widodo dengan kata-kata kasar. Dimana Rocky menyebut Jokowi bajingan tolol, sebelum-sebelumnya eks Dosen Filsafat Universita Indonesia itu juga kerap menyebut Jokowi dungu.
Menurut Budiman Sudjatmiko, pernyataan Rocky Gerung yang membabi buta menyerang Jokowi jelas menjatuhkan wibawanya sendiri. Dengan kata-kata kasar itu Rocky Gerung sendang mendegradasi kelasnya sendiri. Hal ini kata Budiman Sudjatmiko kontras dengan omongan Rocky Gerung yang selalu bicara logika dan IQ.
“Dulu dia selalu bicara logika & IQ, tak jadi apa-apa idenya. Terus mulai memaki ‘dungu’ pada lawan-lawan debatnya, orang-orang mulai melihat dia turun kelasnya. Kini dia memaki Presiden @jokowi (yang dapat tingkat kepuasan 90i rakyatnya), saya tahu kini dia tak punya kelas!,” kata Budiman Sudjatmiko dalam sebuah cuitan di akun twitternya dilansir Populis.id Selasa (1/8/2023).
Terpisah, rekan separtai Budiman Sudjatmiko, yakni Hasto Kristiyanto yang menjabat Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) juga tampak marah besar dengan pernyataan Rocky Gerung.
Menurut Hasto, pernyataan Rocky Gerung menunjukan bahwa akhlak yang bersangkutan jelas sudah rusak total, Rocky Gerung yang selalu koar-koar soal akal sehat justru sedang mempertontonkan kemandulan nalar dan jalan pikirannya. Pernyataan kasarnya lanjut Hasto menyerang martabat presiden yang adalah lambang negara.
"Kami menilai pernyataan bahwa Presiden itu sebagai 'bajingan yang tolol' adalah puncak kerusakan akhlak, degradasi nalar dan kemandulan akal sehat," kata Hasto.
Selain menyerang Jokowi secara personal, pernyataan Rocky Gerung juga dinilai sebagai sebuah hasutan. Rocky Gerung kata Hasto sedang mengoper-ngomporin masyarakat untuk membuat keonaran politik.
Hasto menegaskan, PDIP tidak bisa memaklumi pernyataan Rocky Gerung, dia meminta yang bersangkutan segara menarik pernyataannya dan minta maaf secara terbuka sebelum masyarakat Indonesia benar-benar marah.
"PDI Perjuangan memprotes keras dan meminta Rocky Gerung untuk meminta maaf. Jangan manfaatkan kebaikan Presiden Jokowi yang membangun kultur demokrasi dengan respek terhadap kebebasan berpendapat dan berorganisasi, lalu dipakai mencela Presiden dengan cara-cara yang tidak berkeadaban," pungkasnya.