Satu persatu eks anak buah Panji Gumilang mulai berani buka suara menceritakan kebobrokan pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun tersebut. Eks anak buah Panji Gumilang itu mulai berani bersuara setelah bersangkutan tersandung kasus penistaan agama. Kekinian Panji sudah menjadi tersangka dari kasus tersebut.
Salah satu yang ikut membongkar jejak Panji Gumilang adalah Herukismanto. Pria paruh baya itu sempat bertahun-tahun bekerja untuk Panji Gumilang. Salah satu pengakuan mengejutkan adalah soal perintah mencuri atau merampas harta benda milik orang lain yang tak sepaham dengan mereka. Aksi kriminal itu dianggap halal oleh mereka.
Heru sendiri mengaku menyesal sudah pernah bergabung dengan Panji Gumilang, apalagi karena dirinya pernah sampai nekat mencuri kotak amal dari sebuah masjid besar di daerah Tebet, Jakarta Selatan.
"Untuk memenuhi daripada kebutuhan dari target-target pendanaan, karena kita diberikan target untuk setor dana, wajib sifatnya waktu itu, kita dulu pernah bersama kawan-kawan itu mencuri kotak amal masjid di Tebet. Kemudian ampli yang buat azan kita ambil. Waktu itu saya Masjid Raya Al Ittihad, di Tebet, itu tahun 93. Itu ampli dengan kotak amalnya kita gotong bertiga," kata Heru dalam sebuah wawancara dilansir Rabu (2/8/2023).
Heru mengakui, Panji Gumilang adalah pimpinan Negara Islam Indonesia NII Komendemen Wilayah (NII KW 9). Mereka melakukan berbagai cara termasuk menghalalkan berbagai aksi kriminal dalam penggalangan dana untuk mendirikan NII.
"Setelah kita di-musahadah menjadi anggota Negara Islam Indonesia itu, kemudian jemaah yang berada di luar Negara Islam Indonesia itu adalah kafir. Halal, artinya apa-apa yang dimiliki di luar dari jemaah NII itu dihalalkan untuk diambil," ucapnya.
"Kita sendiri yang melakukan, (sampai) kita bohong dengan orang tua, kita mengambil hak orang lain. Tidak diserahkan oleh Panji Gumilang secara langsung, (tetapi) Panji Gumilang adalah Imam Negara Islam Indonesia KW9," sambungnya.
Menurutnya jemaah akan dibagi dalam beberapa kelompok dan masing-masing mempunyai pimpinan. Namun menurutnya Panji selalu mengeluarkan arahan setiap bulan untuk para jemaahnya, yang bahkan disebut setara dengan Keputusan Presiden.
"Setiap satu bulan sekali turun yang namanya Qoror, kalau di Republik Indonesia itu Keppres. Jelas (namanya), Abdul Salam, dulu belum Panji Gumilang namanya, (tapi) ya Panji. Abdul Salam, Panji Gumilang, Abu Ma'arif, ya itu (orang yang sama)," ungkap Heru.