Sosiolog Musni Umar menyoroti Pengamat Politik Rocky Gerung yang kini tengah ramai dilaporkan oleh para pendukung Joko Widodo (Jokowi) usai menyebut presiden bajingan tolol.
Musni Umar justru menilai pernyataan Rocky Gerung adalah hal yang wajar. Hal itu bagian dari kritik rakyat terhadap pemimpinnya.
“Indonesia adalah negara demokrasi. Sangat wajar jika rakyat mengeritik penguasa. Rakyat dalam demokrasi adalah pemilik kedaulatan,” cuit Musni dalam akun Twitter-nya dilansir Populis.id, Rabu (2/8/2023).
“Namun pasca pemilu, tinggal satu yg dimiliki rakyat yaitu bersuara. Bersuara keras mengeritik penguasa seperti yang dilakukan Rocky Gerung, hanya cara itu yang bisa dia lakukan,” katanya.
Maka dari itu, ia meminta agar loyalis atau para pendukung tidak melaporkan para pengkritik pemerintah, karena Indonesia merupakan negara demokrasi.
“Maka penguasa yang dikritik dan loyalisnya tidak usah baper. Jangan biasakan lapor pengeritik ke aparat. Kalau anda tidak lagi berkuasa, anda akan mengeritik yang berkuasa. Itulah demokrasi,” tuturnya.
Baca Juga: Kali Ini Nasib Rocky Gerung Tak Akan Selamat, Benarkah Jokowi Turun Tangan?
Sebelumnya, Rocky Gerung diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menyebut kata bajingan tolol saat menjadi pembicara di hadapan ribuan buruh di islamic Center Kota Bekasi, Sabtu (29/7/2023).
Hal itu disampaikan ketika Rocky mengomentari Jokowi yang tengah melakukan ke China dan menawarkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Itu bajingan yang tolol, kalau dia bajingan yang pinter. Dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan yang tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, bajingan tapi pengecut. Jadi teman-teman kita harus lantangkan ini,” kata Rocky.
Indonesia adalah negara demokrasi. Sangat wajar jika rakyat mengeritik penguasa. Rakyat dalam demokrasi adalah pemilik kedaulatan. Namun pasca pemilu, tinggal satu yg dimiliki rakyat yaitu bersuara. Bersuara keras mengeritik penguasa seperti yang dilakukan Rocky Gerung,…
— Musni Umar (@musniumar) August 1, 2023