Rocky Gerung menjelaskan bahwa dirinya menghina presiden, bukan Jokowi. Ia menekankan hal tersebut berbeda. Selain itu, Rocky menegaskan tidak punya dendam sama sekali terhadap Jokowi secara pribadi.
"Saya menghina presiden, bukan Jokowi-nya. Itu bedanya tuh. Jadi mesti bedain, presiden itu adalah fungsi, dia tidak permanen, setiap lima tahun kita pilih," kata Rocky Gerung seperti dikutip dari channel YouTube Rocky Official, Selasa, (1/8/2023).
"Sesuatu yang kita pilih tidak mungkin kita beri martabat, karena martabat itu hanya melekat pada manusia yang autentik, bukan pada jabatan publik," tambah dia.
Ia hanya mengkritik kebijakan Presiden Jokowi terkait proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Pernyataan 'bajingan tolol' kata Rocky Gerung, disampaikan dalam konteks mengkritik proyek IKN.
Baginya proyek IKN itu perlu dikritik sebab keputusan politiknya dibuat sebelum ada analisis dampak lingkungan (Amdal) atas proyek tersebut.
"Kalau pintar, Amdal dulu, baru keputusan politik. Semua yang saya terangkan itu ada basis akademisnya, lalu kenapa marah ke saya," turur Rocky Gerung.
"Jadi, kalau ada yang baper, silakan baper. Saya anggap itu hak konstitusional saya untuk mengucapkan perbedaan," jelasnya.