Loyalis Anies Baswedan, Andi Sinulingga dongkol sejadi-jadinya dengan pernyataan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yang mengklaim ketua umum Partai NasDem Surya Paloh mengincar jatah calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan pada Pemilu 2024 mendatang.
Dia menyebut pernyataan Andi Arief jelas ngawur, dia lantas mengukit kabar lawas yang menyebut Andi Arief sempat tertangkap sedang memakai narkoba jenis sabu-sabu di sebuah hotel. Andi disebutnya saat ini dalam kondisi tak waras.
"Dugaan saya ini orang lagi gak sehat. Dia pernah diberitakan nyabu di sebuah hotel di Jakarta. Jika benar, maka tak perlu ada penjelasan," ungkapnya dikutip dari Twitter pribadinya, Kamis (10/8).
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) Andi Arief menduga nama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sedang diuji pada survei sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan.
Andi mengatakan jika benar kabar tentang Surya Paloh menjadi salah satu kandidat cawapres, maka sebagai bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan harus menjelaskannya.
"Dugaan saya ada nama yang sedang diuji di survey oleh salah satu pimpinan partai Koalisi perubahan sebagai Cawapres. Jika benar nama itu nama Pak Surya Paloh maka harus dijelaskan saat ini oleh pak @aniesbaswedan," ujarnya dikutip dari Twitter pribadinya,kamis (10/8/2023).
Sementara itu, Nasdem, Demokrat, dan PKS berbeda pendapat dalam menentukan pendamping yang ideal bagi Anies Baswedan di Pilpres 2024, salah satunya yaitu kader partai atau bukan.
Nasdem menginginkan agar Anies tidak hanya memilih cawapres berdasarkan partai politik, menurut Ahmad Ali pendekatannya harus tetap pada kemenangan, menjaga solidaritas koalisi, dan untuk membantu pemerintah.
"Apakah figur yang dipilih bisa membantu kemenangan. Artinya, cawapres ini bisa mengisi ruang-ruang kosong di wilayah mana dukungan terhadap Anies yang tidak maksimal. Menjadikan koalisi stabil, tentu tidak boleh standar ganda dan lebih berpihak kepada salah satu partai," ujarnya.
"Kalau sekadar memilih cawapres karena berasal dari partai tertentu, jika tidak dipilih ditakutkan nanti partai tersebut bakal menarik diri. Maka itu pengingkaran terhadap komitmen koalisi karena sejak awal koalisi ini sudah disepakati setara. Tidak ada ketua kelasnya," sambungnya.
Beda dengan Nasdem, Demokrat menilai cawapres Anies lebih baik dari kader partai politik.
"Jadi tidak pas mewacanakan cawapres Anies dari tokoh nonparpol. Wacana ini bertentangan dengan fitrah partai politik yang menjadi pilar demokrasi dan pemegang mandat sebagai peserta pemilu," ujar Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.
Baca Juga: Ferdy Sambo Gagal Dihukum Mati, Kamaruddin Simanjuntak Tetiba Ditetapkan Jadi Tersangka, Astaga!
Sedangkan PKS tidak mempermasalahkan siapapun yang akan dipilih Anies menjadi cawapres. "Apa pun yang dipilih Mas Anies, kita akan dukung,” kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.